Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama starup Kalikan akan menggelar kontes ikan hias air tawar skala internasional KALIKAN EXPO 2022 di Jakarta Internasional Expo, Kemayoran pada 14-16 Oktober 2022. Kolaborasi ini bertujuan mendorong lebih banyak lagi produk ikan hias air tawar yang dihasilkan para pelaku usaha kecil mikro menengah (UMKM) di Indonesia, untuk bisa menembus pasar global.
Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Media dan Komunikasi Publik Doni Ismanto menjelaskan, ikan hias air tawar merupakan primadona di pasar internasional. Berdasarkan data, perdagangan ikan hias di pasar internasional 79 persennya adalah jenis ikan hias air tawar.
"Uang yang berputar di ikan hias air tawar itu sangat tinggi. Karena itulah Pak Menteri Sakti Wahyu Trenggono punya perhatian yang besar pada perkembangan ikan hias air tawar. Nah Kalikan Expo merupakan kerjasa bersama KKP dengan startup Kalikan dalam membantu pelaku ikan hias air tawar yang umumnya kebanyakan UMKM, untuk bisa meningkatkan daya saing produknya dan membuka akses pasar untuk teman-teman UMKM go global," ungkap Doni dalam konferensi pers Kalikan Expo 2022 sacara hybrid dari Media Center KKP di Jakarta, Senin (10/10/2022).
Seperti diketahui, Menteri Kelautan dan Perikanan telah menerbitkan Kepmen KP Nomor 2/2021 perihal penetapan 2 jenis ikan sebagai maskot ikan hias nasional, yakni Ikan Arwana Super Red (Scleropages formosus) sebagai maskot ikan hias air tawar dan Ikan Capungan Banggai (Pterapogon kauderni) sebagai maskot ikan hias laut.
Nilai permintaan ikan hias dunia pada tahun 2017 sebesar USD315,12 juta meningkat menjadi USD366,61 juta di tahun 2021. Indonesia sendiri saat ini menempati posisi lima eksportir ikan hias dunia dengan nilai ekspor USD34,5 juta pada tahun 2021 di mana sebagian besar disumbang oleh ikan hias air tawar.
Cheif Operating Officer (COO) Kalikan Ardani Yusuf Prawira mengatakan, kontes ikan hias air tawar memperebutkan Piala Menteri Kelautan dan Perikanan tersebut diikuti peserta dari dalam dan luar negeri seperti Malaysia, Singapura dan Thailand. Ikan hias air tawar yang dilombakan di antaranya chana, gold fish, lohan, dan siklid.
"Dewan juri dalam lomba ini juga ada yang berasal dari luar negeri. Selain kontes, Kalikan Expo juga akan ada pameran, serta dialog tentang pemberdayaan UMKM, akan banyak pembicaranya. Yang dibicarakan nantinya tentang industri ini, upaya peningkatan kualitas dan daya saing, hingga regulasi. Jadi ini banyak sekali keuntungan yang didapat temen-temen UMKM, baik dari sisi manajemen bisnis, tentang ikannya, tentang pakan dan sebagainya," ungkap Ardani.
Kalikan sendiri merupakan brand digital marketplace yang dikembangkan untuk menumbuhkan ekosistem digital bagi para UMKM ikan hias air tawar, serta pengembangan dan pemberdayaan kewirausahaan UMKM untuk dapat bersaing di pasar nasional dan internasional. Ekosistem yang dibangun di antaranya marketplace, asosiasi, digital platform, dan taman ikan hias air tawar.
Direktur Pemasaran Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Edwin Dwiyana menjelaskan, pelaksanaan Kalikan Expo 2022 merupakan bagian dari kerja sama dalam memperkuat promosi ikan hias air tawar Indonesia.
Kerjasama dengan Kalikan juga sebagai wujud upaya KKP dalam meningkatkan daya saing ikan hias Indonesia. Selain itu pihaknya juga aktif berpartisipasi dalam sejumlah event nasional maupun internasional yang bertujuan mempromosikan produk ikan hias Indonesia.
"KKP melalui Ditjen PDSPKP sebelumnya sudah menandatangani kesepakatan kerjasama dengan Kalikan, di mana salah satunya kita akan memperkuat promisi ikan hias, terutama dalam hal ini ikan hias air tawar. Tentunya kami sangat mendukung kegiatan ini, yang kita laksanakan bersama Kalikan," ungkap Erwin.
Kepala Pusat Karantina Ikan BKIPM Riza Priyatna mengatakan, dukungan KKP terhadap pelaku usaha ikan hias juga dilakukan dengan memudahkan akses layanan melalui sistem sertifikasi online Jesika Mo. Dengan sistem ini, pelaku usaha perikanan tidak perlu jauh-jauh ke bandara untuk mengurus sertifikasi yang menjadi syarat lalu lintas produk ikan hias.
"Selama ini kami juga melakukan pembinaan di wilayah Parung. Beberapa UMKM di sana, kita membuka layanan sertifikasi Jesika Mobile. Pos ada di Bogor, jadi yang dari Parung tidak perlu lagi mengurus surat-suratnya di Soetta, bisa diselesaikan di Bogor dan langsung berangkat. Di Parung ini banyak sekali pembudidaya kelas rumah tangga," paparnya.
Untuk meningkatan daya saing ikan hias di Indonesia, KKP juga mengupayakan peningkatan sistem ketelurusan ikan melalui Surat Angkut Jenis Ikan (SAJI) yang ditangani oleh Direktorat Konservasi dan Kekayaan Hayati Laut Ditjen PRL KKP.
SAJI adalah dokumen yang harus dimiliki setiap orang dan/atau pelaku usaha untuk melakukan pengangkutan jenis ikan dilindungi dan atau jenis ikan yang tercantum dalam Appendiks CITES baik di dalam negeri maupun dari dalam ke luar negeri dan/atau dari luar negeri ke dalam wilayah negara Republik Indonesia.
"Urusan perdagangan sekarang tidak bisa dilepaskan dari konservasi. Konservasi di sini tidak hadir menambah sulit urusan, tapi ingin membantu dan memberi nilai tambah bahwa produk ikan hias kita agar biodiversity friendly. Dengan jaminan ketelusuran ini, produk kita legal dan memiliki daya saing tinggi," ungkap Direktur KKHL Ditjen PRL Muh. Firdaus Agung Kunto Kurniawan.
Kerjasama KKP dengan Kalikan juga dinilainya sangat baik sebagai sarana sosialisasi maupun edukasi pentingnya menjamin ketelusuran ikan hias yang dihasilkan. "Market place (Kalikan) tadi bisa jadi proxy sebetulnya, misalnya untuk mengetahui berapa sih populasi ikan ini baik yang dibudidaya maupun yang ada di alam, dan edukasi lainnya," pungkas Firdaus. (Lak/Tha)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar