Sepanjang tahun 2020-2021 tingkat trafik angkutan penumpang berjadwal turun drastis hingga lebih dari 60%. Kepercayaan masyarakat yang menurun dikarenakan kekhawatiran akan kualitas penerapan protokol kesehatan, dan potensi penularan yang dapat terjadi selama di perjalanan.
"Restrukturisasi Kewajiban Usaha Melalui Voting PKPU dihadiri oleh 365 kreditur yang memiliki hak voting, dengan total klaim sebesar Rp 138 Triliun 347 kreditur (95,07%), dengan klaim Rp 122Tn yang mewakili 12,2 juta total suara (97,47%) menyetujui Perjanjian Perdamaian Garuda Melalui PKPU, total utang Garuda secara konsolidasi akan menurun dari USD 10,1 miliar menjadi USD 5.1 miliar (1-50%)," kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra dalam Seminar Fraksi PPP DPR RI "Nasib Garuda Indonesia Pasca PKPU" di Jakarta, Senin (05/09).
Alhasil, ujar Irfan, Kinerja Keuangan Garuda mengalami perbaikan dalam beberapa bulan terakhir yang disebabkan oleh kenaikan pendapatan penumpang dengan adanya pelonggaran PSBB. Sejak April 2022, Garuda Indonesia Mulai Mencatatkan Kinerja Positif, dimana jumlah pendapatan Perseroan telah melampaui jumlah biaya operasi. Rata-rata frekuensi penerbangan per minggunya pada Agustus 2022 mulai mencatatkan pertumbuhan positif yakni sebesar 32 % jika dibandingkan periode Juni 2022.
"Selain penurunan lease rate, dan optimalisasi jumlah & tipo fleet, Garuda kedepannya akan terus melakukan optimalisasi route network dan peningkatan pendapatan kargo dan pendapatan dari produk-produk ancillary," ungkapnya.
Disisi lain, menurut Irfan, Garuda hanya akan membayarkan biaya sewa pesawat kepada lessor sesuai dengan durasi pemakaian pesawat. "Optimalisasi jenis, tipe, dan tingkat utilisasi pesawat akan membuat Garuda fokus pada rute-rute profitable serta biaya-biaya terkait maintenance akan menjadi lebih efisien," ucapnya.
Dan yang pasti, Garuda telah menyelesaikan negosiasi dengan Lessor untuk menyesuaikan lease rate, sehingga lebih efisien kedepannya.
"Tak cuma itu, Garuda tetap fokus Rute Domestik, Selektif atas rute-rute internasional, memanfaatkan belly capacity untuk kargo dan menerapkan proses digitalisasi operasional," pungkasnya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar