Training of Trainers (ToT) Kader Utama merupakan platform kaderisasi yang dirancang oleh Perempuan Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa (Puanhayati) Nasional dalam rangka pemberdayaan dan penguatan kapasitas kader-kader perempuan Penghayat. Pada tahun 2021 platform ini pertama kali diujicobakan dengan melibatkan 30 kader perempuan yang mewakili 5 propinsi se Jawa, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur, Mempertimbangkan dinamika perkembangan Puanhayati di berbagai wilayah, maka ToT tersebut akan diekstensi ke di sepuluh (10) Provinsi di Indonesia.
Sebagai platform kaderisasi, ToT dirancang sebagai sarana yang mampu menjadikan setiap individu/kelompok perempuan Penghayat Kepercayaan sebagai subyek. Istilah subyek sengaja digunakan untuk menegaskan kedaulatan perempuan terhadap diri pribadi, kepercayaan/keyakinan yang dianutnya, serta hak-hak dasarnya-baik sebagai individu perempuan maupun sebagai bagian dari komunitas Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Itulah kedaulatan asasi yang sering diabaikan dalam pergumulan sosial, baik di tingkat keluarga, komunitas, dan kebangsaan.
Hingga saat ini, mayoritas perempuan Penghayat Kepercayaan masih menghadapi berbagai tantangan yang serius untuk bisa hadir dalam posisi yang setara di tengah-tengah masyarakat. Selain disebabkan oleh faktor stigma berlapis (sebagai perempuan dan sebagai penganut Penghayat Kepercayaan pada saat bersamaan), secara faktual ketidaksetaraan perempuan Penghayat juga disebabkan oleh hambatan-hambatan sosial-politik yang berpotensi menjauhkan mereka dari akses informasi, pengetahuan, ekonomi, dan partisipasi dalam kebangsaan dan pemajuan kebudayaan. Dalam perÃode panjang, inilah faktor yang menjadikan kapasitas perempuan Penghayat sebagai individu yang secara generik berdaulat mengalami penurunan.
Berangkat dari fakta inilah, Puanhayati Nasional berkomitmen menjadikan program penguatan kapasitas perempuan sebagai agenda strategisnya. Skema kaderisasi ini sekaligus menjadi sarana advokasi Internal dan upaya pengembangan organisasi Puanhayati yang memiliki kapasitas, berdaya, mandiri dan berkelanjutan. Berbagai upaya pemberdayaan dan penguatan kapasitas dalam pandangan Puanhayati Nasional, harus dimulai dengan ketercukupan sumberdaya perempuan yang mampu merebut kembali kedaulatannya atas diri pribadi, sumber-sumber pengetahuan, kepercayaan, tradisi spiritualitas, dan hak-hak dasar komunitasnya. Hal ini didasari atas keyakinan bahwa, "kualitas suatu masyarakat ditentukan oleh kualitas perempuannya. Sesanti inilah yang akan terus menjadi visi dan orientasi kognitif Puanhayati Nasional dalam mengawal perubahan.
Kegiatan ini ditujukan kepada kader utama di jajaran pengurus Propinsi, Kota/ kab. dan komunitas di 10 wilayah penggorganisasian Puanhayati di Indonesia mengusung tema: "Training of trainer upaya strategis dalam membangun kepemimpinan dan peningkatan sumberdaya kader utama Puanhayati"
"Perempuan Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Indonesia dilaksanakan di 10 provinsi termasuk di dalamnya provinsi DKI, kegiatan hari ini hingga besok adalah training of trainer yang diperuntukkan bagi kader utama dan pelajaran yang kita laksanakan hari ini materinya itu lebih dominan kepada pendidikan gender namun juga ditunjang ada materi pengelolaan program kemudian pemberdayaan ekonomi dan ini merupakan rangkaian dari program Puanhayati di tahun 2020 sampai 2022 yang goalnya itu akan menghasilkan kader-kader utama Puanhayati yang mampu menjadi fasilitator bagi pendidikan gender di komunitas masing-masing," kata Dian Jennie Tjahjawati Ketua Pengurus Pusat Puanhayati kepada wartawan Surat Kabar Duta Nusantara Merdeka di Jakarta, Sabtu (27/08)
Sejak tahun 2020, ujar Tjahjawati, Puanhayati sudah berhasil menyelenggarakan workshop penguatan kapasitas perempuan yang diselenggarakan di sepuluh provinsi di Indonesia. Pada 2021, piloting Training of Trainers (TOT) Kader Utama juga telah berhasil dilaksanakan dan mampu melahirkan para leaders di lima provinsi se-Jawa. Pada 2022, ToT di level pusat akan diduplikasi! diekstensi di sepuluh wilayah di seluruh Indonesia, dalam rangka percepatan lahirnya kader-kader utama yang mampu mengawal proses-proses perubahan di internal Penghayat Kepercayaan maupun dalam pergaulan kebangsaan.
"ToT sengaja dirancang sebagai workshop lanjutan untuk mencetak para pioneer perempuan Penghayat yang mampu mengawal proses perubahan di wilayah masing-masing. Setidak-tidaknya, di sepuluh wilayah di Indonesia lahir kader-kader muda perempuan Penghayat yang memiliki kemampuan dasar dalam mentransformasikan (transfer of knowledge) isu-isu kesetaraan gender berbasis tradisi, kemandirian perempuan dalam pengelolaan sumber daya fundrising organisasi, dan keadilan bagi perempuan berperspektif hak asasi manusia. Serta meningkatnya kemampuan perempuan dalam pengelolaan organisasi dan pengelolaan program," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Is Wedini, Ketua Tim Pelaksana Puanhayati mengatakan, Kami mengundang dari lintas organisasi kepercayaan di Jabodetabek, ada sekitar 14 organisasi tapi ini hanya perempuannya saja, pelatihannya adalah pemberdayaan perempuan kemudian ada pengetahuan atau gender teman-teman tentang gender dan HAM kemudian ada fund rising dan ekonomi UMKM juga nanti ada kegiatan mengenai penguatan atau menjadi fasilitas supaya mereka juga ada skill atau ada kemampuan secara pribadi untuk menjadi orang-orang yang punya kapasitas di internalnya komunitas.
Adapun, Tujuan Training of Trainers (ToT) Kader Utama adalah:
1. Lahirnya kader utama perempuan Penghayat Kepercayaan di sepuluh provinsi d Indonesia yang mampu menyebarkan informasi dan pengetahuan tentang kesetaraan gender berbasis tradisi, kemandirian perempuan, serta isu keadilan bagi perempuan berperspektif hak asasi manusia (HAM)
2. Lahimya kader utama perempuan Penghayat Kepercayaan di sepuluh provinsi di Indonesia yang memiliki skill menjadi fasilitator untuk pendidikan gender berbasis tradisidan pendidikan HAM
3. Meningkatnya kemampuan perempuan dalam pengelolaan fundrising managemen organisasi dan pengelolaan program yang berdampak pada kemandirian organisasi yang berkwalitas dan berkelanjutan
4. Menguatnya organisasi Puanhayati dengan sumber daya pengurus yang memiliki kwalitas dan kapasitas
Selanjutnya, ToT akan meningkatkan jumlah kader kader perempuan Penghayat Kepercayaan yang mampu berkontribusi bagi organisasi penghayat khususnya, masyarakat dan bangsa pada umumnya serta memberikan kesempatan dan ruang bagi perempuan penghayat dalam memikul tanggung jawab bersama bagi kemajuan organisasi dengan meningkatnya kesadaran kesetaraan gender.
"Dan yang pasti, ToT akan meningkatkan kemandirian organisasi baik dalam pengelolaan finansial organisasi maupun manajerial organisasi penghayat Kepercayaan dan tumbuhnya rasa kepercayaan diri perempuan Penghayat, sehingga mampu menjadi dinamisator bagi pewarisan nilai nilai kepenghayatan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa," pungkasnya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar