Keberadaan Ditpolair sangat strategis dalam mengemban tugas untuk pengamanan di wilayah perairan Indonesia. Hal ini tentu bukan hal yang mudah, karena dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya tentu harus di dukung sarana dan prasarana yang memadai. Baik saat melaksanakan tugas operasi di sungai, danau atau juga di laut.
Salah satu sarana yang penting tentunya adalah kapal air agar bisa melaksanakan tugas pencegahan kejahatan di perairan, maupun operasi penegakan hukum di perairan. Termasuk juga menjaga keselamatan moda transportasi perairan guna mewujudkan tanggung jawab agar negara hadir dalam menjaga keselamatan warganya, baik di darat, air maupun udara. Juga mencegah kemungkinan terjadinya pencemaran lingkungan di wilayah perairan.
“ Salah satu unsur terpenting dari kapal adalah mesin kapal itu sendiri yang harus dijaga dan dirawat agar kondisinya siap beroperasi saat dibutuhkan. Untuk menunjang hal tersebut maka perlu dilakukan pemeliharaan dan perawatan perbaikan agar mesin selalu dalam kondisi siap pakai dan bilamana terjadi kerusakan harus segera dilakukan perbaikan agar mesin mempunyai umur pakai yang panjang, berdaya guna dan berhasil guna. Untuk itu diperlukan manajemen maintenance yang baik “, ungkap Dede Farhan Aulawi selaku Refresentative Instructor.
Hal tersebut ia sampaikan di sela – sela kegiatanya dalam memberikan pelatihan Teknik dan Manajemen Perawatan Mesin Kapal yang dilaksanakan di ruang aula Mako Ditpolair Baharkam Mabes Polri yang beralamat di jalan RE Martadinata 1 no 1 Tanjung Priok Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14310. Kegiatan pelatihan sendiri berlangsung selama dua hari, mulai tangal 18 sampai dengan tanggal 19 Juli 2022.
Secara alamiah tidak ada barang yang dibuat tidak akan mengalami kerusakan atau penurunan performa, namun demikian masih bisa dilakukan berbagai upaya dengan melakukan pemeliharaan berkala atau periodik. Pemeliharaan dan perbaikan mesin pada dasarnya bertujuan untuk memperpanjang umur pakai dari mesin yang diperbaiki/dipelihara agar efisien mesin meningkat.
Perawatan adalah suatu kegiatan atau aktifitas yang dilakukan dengan tujuan mengurangi kerusakan peralatan. Tujuannya untuk mengembalikan suatu sistem pada kondisi terbaiknya agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya, memperpanjang kegunaan mesin serta menekan kegagalan sekecil mungkin. Manajemen perawatan bertujuan untuk menjamin tersedianya peralatan atau mesin yang siap operasi saat dibutuhkan, menjaga keselamatan manusia yang menggunakan peralatan serta memperpanjang masa pakai peralatan.
Bila terdapat kerusakan-kerusakan pada unit mesin yang sedemikian rupa sehingga harus dilakukan perbaikan, harus tetap memperhatikan penghematan penggunaan waktu, tenaga dan biaya agar pengeluaran dapat ditekan seefisien mungkin. Untuk rnelakukan perawatan harus dilakukan identifikasi terlebih dahulu secara teliti dan detil tentang apa saja yang akan dirawat atau diganti secara berkala.
Waktu yang digunakan untuk melakukan perawatan harus dibatasi sesingkat atau secepat mungkin agar mesin dapat segera mungkin dipergunakan untuk operasi. Dalam istilah maintenance dikenal dengan istilah avaliability yaitu kemampuan unjuk kerja mesin secara optimal tanpa terjadinya gangguan apapun yang akan mengakibatkan terganggunya rencana operasi.
Jika mesin kapal tidak dirawat dengan baik, disamping bisa berdampak pada terganggunya rencana operasi, juga bisa menimbulkan masalah atau kecelakaan jika kerusakan terjadi saat kapal sedang beroperasi di perairan. Oleh karena itu, setiap awal kapal diharapkan memimliki pengetahuan dan sensitivitas terkait dengan performa dari mesin kapal itu sendiri. Misalnya jika Muncul suara berisik atau tidak normal, getaran mesin meningkat drastis, tercium bau yang tidak normal, keluar asap, terjadinya kebocoran, penyimpangan parameter stabilitas kapal, alarm kapal menyala, terjadi perubahan amphere, dan lain – lain.
“ Melalui pelatihan ‘Teknik dan Manajemen Perawatan Mesin Kapal’ yang dilaksanakan di Mako Ditpolair Baharkam Polri ini diharapkan tersedia tenaga teknisi mesin kapal yang bisa merawat mesin kapal dengan baik sehingga kapal siap beroperasi kapan saja sesuai dengan perintah pimpinan. Di samping itu, juga sebagai upaya untuk meningkatkan keselamatan pengoperasian kapal, serta meningkatkan utilitas dan reliabilitas kapal “, pungkas Dede menutup keterangan. **
Tidak ada komentar:
Posting Komentar