PT Perdana Gapuraprima Tbk ("GPRA" atau "Perseroan") adalah Perseroan yang sudah 35 tahun bergerak di bidang industri pengembang properti dan memiliki portofolio proyek pengembangan kawasan hunian dan komersil untuk segmen pasar menengah dan ke atas. Kegiatan usaha Perseroan saat ini lebih di fokuskan pada pengembangan dan investasi bisnis properti.
"Perseroan telah mengembangkan beberapa proyek baru, berupa landed house dan apartemen di beberapa lokasi di Jabodetabek, seperti Perumahan Bukit Cimanggu City di Bogor, Perumahan Metro Cilegon, Apartemen Bellevue Place di MT Haryono, Condotel Residential Bhuvana di Ciawi. Perseroan akan mengembangkan proyek baru yaitu Pakuan Terrace di Bogor, dan kemudian untuk rencana proyek mendatang adalah proyek Gading One,' kata Rudy Kurniawan Director GPRA dalam public expose usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Jakarta, Kamis (28/07).
Pada akhir tahun 2021, ujar Rudy, Perseroan berhasil membukukan penjualan bersih sebesar Rp446,75 miliar, meningkat 37,97% atau sebesar Rp122,95 miliar dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp323,80 miliar. Peningkatan ini terjadi karena adanya kenaikan penjualan dalam segmen residensial dan property komersial yang meningkat masing-masing sebesar 51% dan 49% dari total penjualan bersih pada tahun 2021.
Selain itu, Rudy menambahkan, Perseroan berhasil membukukan laba kotor tahun 2021 sebesar Rp204,67 miliar, naik 7,95% atau sebesar Rp15,07 miliar dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp189,60 miliar.
"Demikian juga, Laba Bersih Tahun Berjalan Perseroan mengalami peningkatan Laba Bersih Tahun Berjalan pada tahun 2021 yakni naik 42,54% atau sebesar Rp14,79 miliar. Laba Bersih Tahun Berjalan Perusahaan tahun 2021 tercatat sebesar Rp49,54 miliar, sedangkan tahun 2020 tercatat sebesar Rp34,75 miliar," ungkapnya.
Menurut Rudy, Perseroan membagikan dividen tunai final kepada pemegang saham Perseroan sebesar Rp 1 (Satu Rupiah) per saham.
Dari sisi aset, Rudy menjelaskan, total aset Perseroan yang tercatat per 31 Desember 2021 mengalami peningkatan sebesar 1,92% menjadi Rp1,76 triliun, sedangkan jumlah aset pada tahun 2020 adalah sebesar Rp1,73 triliun. Komposisi aset perusahaan di tahun 2021 terdiri dari 78,33% aset lancar dan 21,67% aset tidak lancar. Ekuitas Perseroan naik sebesar 5% menjadi sebesar Rp1,11 triliun per 31 Desember 2021.
"Secara keseluruhan, Perseroan berhasil mencapai seluruh target yang ditetapkan untuk tahun 2021. Keberhasilan ini didorong oleh strategi yang dijalankan Perseroan dan dukungan kebijakan-kebijakan pemerintah," pungkasnya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar