Emiten industri tekstil PT Argo Pantes Tbk ("ARGO" atau "Perseroan") sepanjang tahun 2021, Perseroan membukukan pendapatan neto sebesar 4.87 juta US$, yang mana mengalami peningkatan 21% bila dibandingkan dengan tahun 2020 yang tercatat hanya sebesar 4.01 juta US$. Pendapatan tersebut berasal dari penjualan barang, kerjasama usaha tekstil dan pendapatan atas sewa.
"Perseroan berusaha meningkatkan kinerja dengan fokus pada penyewaan lahan, gudang kantor serta mengoptimalkan pemakaian lahan operasional dan tenaga kerja," kata Widarsono, Direktur ARGO dalam public expose usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Jakarta, Rabu (27/07).
Disisi lain, ujar Widarsono, Perseroan masih mencatatkan rugi komprehensif sebesar 1,13 juta US$ usai mengalami kerugian 5,36 juta US$.
Dari sisi aset, Widarsono menuturkan, Total Aset Perseroan mengalami penurunan dari sebesar 80,18 juta US$ per 31 Desember 2020 menjadi sebesar 78,70juta US$ per 31 Desember 2021.
Di tahun 2022, Widarsono menyatakan, Perseroan akan menerapkan beberapa strategi antara lain: Fokus pada penyewaan lahan, gudang dan kantor, Mengoptimalkan pemakaian lahan operasional, serta Mengoptimalkan biaya operasional dan pengelolaan energi secara berkelanjutan.
"Demikian juga, Kerjasama usaha dengan PT Argo Manunggal Triasta, dan bidang usaha Perseroan di bidang sewa-menyewa telah memberikan dampak positif terhadap Perseroan sekalipun belum dapat menutup kerugian Perseroan," ungkapnya.
"Dan yang pasti, Perseroan tetap optimis tahun yang akan datang kinerja Perseroan akan lebih baik mengingat Pemerintah akan melakukan percepatan pemulihan bisnis. Perseroan juga optimis dengan mengoptimalkan kinerja dari segmen usaha sewa-menyewa akan memberikan dampak positif kepada keuangan Perseroan," pungkasnya. (Lak/Tha)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar