Emiten Jasa Sewa Kapal Offshore, PT Logindo Samudramakmur Tbk ("LEAD" atau "Perseroan") sepanjang tahun 2021 mencatat Total Pendapatan sebesar US$ 28,71 juta, atau naik lebih dari 12% dibandingkan dengan Total Pendapatan tahun 2020 sebesar US$ 25,57 juta. Kenaikan ini terutama karena meningkatnya utilisasi kapal-kapal AHTS DP.
"Secara umum utilisasi kapal meningkat dari 72% di tahun 2020 menjadi 75% di tahun 2021. Utilisasi AHTS DP meningkat dari 49% menjadi 67% di tahun 2021," kata Eddy Kurniawan Logam Presiden Direktur LEAD saat public expose di Jakarta, Rabu (20/09).
Disisi lain, ujarnya, Laba Usaha meningkat 1,56 kali di tahun 2021, atau menjadi Laba US$ 0,44 juta di tahun 2021 dari sebelumnya Rugi US$ 0,78 juta di tahun 2021.
Lebih jauh, Eddy menuturkan, EBITDA Perseroan meningkat menjadi US$ 11,14 juta atau naik hampir 4% dibandingkan EBITDA tahun 2020.
Selanjutnya juga disampaikan, Tahun 2021 masih merupakan tahun yang penuh tantangan, Pada semester pertama tahun 2021, utilisasi kapal kurang dari 70%. Utilisasi Ini meningkat di semester kedua menjadi 82% sehingga rata-rata utilisasi selama tahun 2021 adalah 75% (Tahun 2020: 72 %) Peningkatan utilisasi ini membuat Pendapatan Perseroan meningkat menjadi USD 28,7 juta atau naik 12 % YoY.
Menurut Eddy, Strategi pemasaran dan operasional Perseroan tetap sama, yaitu: Diversifikasi basis pelanggan, Harga yang lebih kompetitif, Efisiensi biaya operasi, memberikan pelayanan yang terbaik dan standar keselamatan tertinggi, perawatan armada kapal secara berkala dan terus menerus serta penjualan kapal tua dan tidak produktif.
Selain itu, Eddy menambahkan, Peningkatan harga minyak dunia diharapkan akan meningkatkan aktivitas eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi di Indonesia dan akhirnya akan meningkatkan permintaan terhadap kapal-kapal offshore. Permintaan atas kapal kapal offshore sudah mulai meningkat, tetapi persaingan masih cukup ketat, sehingga harga sewa kapal belum beranjak banyak dari harga tahun sebelumnya.
"Ditahun 2022, Perseroan menargetkan tingkat pendapatan sebesar US$ 27 juta dan menargetkan rugi bersih dibawah US$ 2,7 juta. Dan yang pasti, Tetap melakukan efisiensi dan pengurangan biaya operasional," pungkasnya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar