Emiten produsen dan distributor bahan bangunan plastik PT Impack Pratama Industri Tbk ("IMPC" atau "Perseroan") melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2021 pada Rabu (08/06/2022) telah menyetujui seluruh agenda dan menerima Laporan Tahunan
Perseroan.
"Selanjutnya dalam RUPST menyetujui Laba Bersih tahun buku yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2021, yaitu sebesar Rp210.038.447.571,- dibagikan sebagai dividen tunai kepada seluruh pemegang saham sebesar Rp106.337.000.000,- sehingga setiap saham akan
memperoleh deviden tunai sebesar Rp22,- dengan rasio Pembayaran sebesar 50,6%," kata Direktur Utama PT Impack Pratama Industri Tbk, Haryanto Tjiptodihardjo saat Paparan Publik Tahunan usai RUPST di Jakarta.
"Sepanjang tahun 2021, Perseroan telah menjalankan strategi dan kebijakan yang terarah diantaranya menjalankan beragam program dan kegiatan marketing campaign yang agresif dalam rangka meningkatkan engagement para agen dan distributor untuk mencapai target mereka. Hasilnya, kami berhasil meraih kinerja keuangan yang kuat dengan perolehan Laba Bersih sebesar Rp210 miliar tumbuh 67,9% dari tahun sebelumnya dan berhasil mengurangi utang dan cost of fund secara keseluruhan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Beliau menambahkan, selain pengesahan laporan keuangan tahun buku 2021 berikut
penetapan penggunaan laba, Perseroan juga merubah susunan anggota Direksi dan Dewan
Komisaris.
"RUPS Tahunan telah memutuskan untuk mengangkat Bapak Phillip Tjipto sebagai
Direktur Perseroan serta mengangkat Ibu Lindawati sebagai Komisaris Perseroan, dan telah memberhentikan secara hormat Bapak Nga Seg Min dari jabatan Wakil Direktur Utama
Perseroan," ujarnya.
Berikut susunan Direksi Perseroan hasil RUPST:
Direktur Utama
: Bapak Haryanto Tjiptodihardjo
Direktur
: Bapak David Herman Liasdanu
Direktur
: Bapak Janto Salim
Direktur
: Ibu Lisan
Direktur
: Bapak Sugiarto Romeli
Direktur
: Bapak Wira Yuwana
Direktur
: Bapak Phillip Tjipto
Adapun susunan Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut:
Komisaris Utama
: Bapak Handojo Tjiptodihardjo
Komisaris Independen
: Bapak Kelvin Choon Jhen Lee
Komisaris
: Ibu Lindawati.
Sementara itu, menurut Direktur Perseroan Janto Salim, di tahun 2022 permintaan dari sektor retail stabil, sedangkan permintaan sektor proyek mengalami pemulihan. Perseroan masih menghadapi beberapa tantangan diantaranya mudik lebaran yang berdampak pada bisnis Perseroan seiring dengan menurunnya jumlah hari kerja, serta lonjakan harga bahan baku yang dapat mempengaruhi margin Perseroan.
Strategi Perseroan Ke Depan, Janto menuturkan, Perseroan akan menerapkan 4 strategi utama dalam mencapai target yang telah ditentukan, yaitu mendirikan pabrik plafon uPVC dengan target Q3 2022, membangun pabrik FRP ketiga di Melbourne
dengan target Q1 2023, membuka unit produksi Alderon di negara ASEAN lainnya dengan target dimulai pada tahun 2023, serta mewujudkan digitalisasi kanal distribusi kami kepada retail customers melalui program Customer Relationship Management target 2023.
"Disisi lain, Kami juga meningkatkan anggaran IRIC (Impack Research & Innovation Centre) yang sebelumnya Rp2,3 miliar di 2021 menjadi sebesar Rp20 miliar di tahun 2022 sampai 2024. Anggaran tersebut akan dipergunakan untuk menunjang inovasi, diversifikasi, dan optimalisasi riset atas produk-produk baru yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah industri dan limbah pasca konsumsi," lanjut Direktur Perseroan Phillip Tjipto menambahkan.
Di tahun 2022, Perseroan mencadangkan Capex sekitar Rp180 Miliar yang akan dialokasikan
untuk tanah dan bangunan, mesin, kendaraan, peralatan kantor dan perlengkapan pabrik.
Berkaitan dengan program Environmental, Social & Governance (ESG), Direktur Perseroan
Sugiarto Romeli menyampaikan, Perseroan senantiasa berupaya untuk mewujudkan komitmen penerapan
ESG dengan menerapkan prinsip keseimbangan antara perkembangan bisnis yang berkelanjutan
dan neraca keuangan yang kuat.
"Sebagai komitmen terhadap program ESG, Perseroan telah selesai melakukan pemasangan panel surya di atap pabrik Unit 1 Cikarang dan Distribution Center Surabaya, dan saat ini sedang dilakukan proses pemasangan di pabrik Unit 2 Cikarang. Setelah terpasang semua maka akan menurunkan emisi CO2 estimasi sebesar 4.783 ton/tahun dan menghemat biaya listrik estimasi sebesar Rp1,1 Miliar/tahun," pungkasnya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar