Duta Nusantara Merdeka | Bandung
PT Agate International atau yang umum dikenal sebagai Agate mengumumkan bahwa Board of Director (Dewan Direksi) dan Board of Advisor (Dewan Penasihat) Agate telah menunjuk Shieny Aprilia sebagai Chief Executive Officer per tanggal 1 Juni, 2022. Shieny sebelumnya mengemban peran Chief Operating Officer di Agate.
Sebagai salah satu anggota pendiri Agate serta lulusan jurusan Teknik Informatika ITB, Shieny memulai karirnya di perusahaan game asal Bandung tersebut sebagai programmer, sebelum beralih ke bidang bisnis dan manajemen. Rekam jejak karirnya dipenuhi berbagai peran, termasuk game producer, business development specialist, VP of Enterprise Business Division, hingga Chief Marketing Officer.
Pada tahun 2019, Shieny Aprilia dipercaya mengemban titel Chief Operating Officer dan mengelola semua keberjalanan bisnis di dalam Agate—yang pada waktu itu telah melibatkan lebih dari 200 staf profesional yang menjalankan consumer business dan enterprise business. Semenjak saat itu pula Shieny mulai mendalami peran CEO dengan mulai membagi sejumlah tanggung jawab peran tersebut dengan CEO sebelumnya.
Saat COVID-19 melanda dunia, termasuk industri gim, Shieny menjadi sosok yang memimpin dan mengelola strategi bisnis Agate secara cermat menuju pemulihan perusahaan. Seiring banyaknya perusahaan di luar yang mencari solusi berbasis gim untuk menjalankan bisnis mereka dari jarak jauh (remote work), Shieny mengelola tim-tim proyek Agate untuk memenuhi permintaan industri. Hasilnya, Agate mendapat sejumlah proyek dengan nilai tertinggi semenjak pendiriannya dan terbebas dari pemecatan massal.
Penunjukan Shieny sebagai CEO adalah bagian dari strategi Agate dalam mengukuhkan posisinya sebagai penyedia jasa pengembangan yang andal di tengah industri yang terus berkembang dengan pesat. Seiring semakin banyaknya perusahaan yang ingin menjamah ranah web3, Shieny dan Agate akan membantu semakin banyak orang dan organisasi untuk mencapai tujuan mereka di web3 dengan keahlian bisnis serta gaya kepemimpinannya yang bertangan dingin.
Salah satu keputusan pertama Shieny sebagai CEO adalah penambahan layanan pengembangan metaverse di Agate. Layanan baru ini dibangun dengan menggabungkan pengalaman Agate mengembangkan gim untuk konsumen serta solusi berbasis gim, menghasilkan perpaduan antara nilai guna dengan nilai hiburan.
“Saya sangat berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh para pengambil keputusan di Agate. Saya bangga menjadi bagian dari Agate, salah satu studio terbesar baik di ranah industri gim maupun komunitas pemain gim di Asia Tenggara. Saya juga sangat gembira kami dapat mencapai impian di masa pendirian kami, yakni menciptakan ruang tempat semua orang bisa membuktikan diri mereka dan mendapat penghasilan di industri gim, terlepas dari latar belakang maupun gender mereka.
Setelah membangun industri gim di Indonesia, sekarang kami siap untuk menentukan dan mencapai sasaran yang lebih besar. Kami bertujuan melampaui sifat industri gim yang berketergantungan terhadap sejumlah karya sukses saja, dan terus membangun perusahaan kami dalam cara yang lebih berkelanjutan. Kami percaya hal ini bisa dicapai dengan menjadi rekan pengembangan gim yang dapat dipercaya bagi perusahaan web3 dan gim lainnya secara global.
"Saya pecaya Agate memiliki kapabilitas yang unik dalam membangun ruang web3 dan metaverse—berkat pengalaman kami mengembangkan gim untuk berbagai tujuan dan target demografi. Seiring berkembangnya metaverse, saya memiliki visi menjadikan Indonesia bukan sekadar target pasar konsumen, tetapi juga penyedia talenta dan gagasan. Dalam satu dekade ke depan, saya berharap banyak gim populer di dunia akan dibuat oleh orang-orang dan perusahan-perusahaan Indonesia, dengan Agate sebagai yang terdepan,” ujar Shieny dalam keterangan tertulisnya, Kamis (02/06)
Perubahaan kepemimpinan ini juga memiliki dampak lainnya terhadap industri gim. Sebagai seorang perempuan, Shieny menjadi salah satu dari CEO perempuan di Indonesia—yang hanya berjumlah 2% dari seluruh CEO di Indonesia, menurut sebuah laporan tahun 2020 dari World Bank. Peran baru Shieny memberinya kesempatan lebih untuk membentuk industri video game Indonesia yang lebih beragam dan setara.
CEO Agate sebelumnya, Arief Widhiyasa, akan menjalankan peran baru sebagai Chairman of Agate untuk memberikan pengawasan dan masukan tambahan terhadap perusahaan.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada semua kru, rekanan, klien, dan pemangku kepentingan di Agate atas kepercayaan yang diberikan kepada saya selama 13 tahun terakhir. Saya percaya sepenuhnya bahwa Shieny akan memimpin Agate menuju pencapaian-pencapaian yang lebih tinggi. Selama ini Shieny selalu ada di garda terdepan Agate bersama saya, dan saya senang sekali karena dia bisa menerapkan keahlian dan pertimbangannya dalam memimpin Agate secara lebih menyeluruh,” ujar Arief. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar