Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Emiten Kelapa Sawit PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk ("SSMS" atau "Perseroan") menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) serta dilanjutkan dengan Paparan Publik di The Langham Hotel, Jakarta, Senin (23/05).
"Rapat yang dipimpin oleh Dewan Komisaris menyatakan mayoritas pemegang saham telah menyetujui seluruh agenda RUPST dan RUPSLB SSMS hari ini," kata Komisaris Utama SSMS Bungaran Saragih saat Publik Expose via zoom meeting.
Menurut Bungaran, Direksi diharapkan dapat melaksanakan apa yang telah disetujui amanat RUPS hari ini. Dewan Komisarisi juga sangat mengapresiasi upaya Direksi dan seluruh jajarannya dalam mengantisipasi tantangan dan perkembangan bisnis yang dinamis ke depan. Direksi telah menunjukkan komitmennya dalam memajukan kepentingan Perseroan, serta telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai fungsi dan perannya masing-masing. Dewan Komisaris berkomitmen untuk senantiasa memberikan arahan guna memastikan pengembangan bisnis Perseroan berjalan dengan baik, sesuai dengan harapan para pemangku kepentingan.
Sementara itu, Direktur Utama SSMS Nasarudin Bin Nasir menjelaskan, "Seiring kondisi ekonomi global dan nasional yang mulai pulih dari dampak pandemi COVID-19, Perseroan tidak hanya berhasil mempertahankan kinerja yang positif, melainkan mampu memberikan pencapaian yang lebih. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan volume dari sisi penjualan tumbuh 29,72% yoy mencapai Rp5,20 triliun."
"Profit Perseroan juga menunjukkan perkembangan yang membanggakan dimana laba bersih meningkat sebesar 162% dari Rp580,53 miliar di tahun 2020, menjadi Rp1,53 triliun di tahun 2021. Pencapaian kinerja yang positif tersebut tidak terlepas dari upaya SSMS untuk terus memperkuat strategi dan meningkatkan inovasi guna mencapai produk yang berkualitas, dengan fokus pada peningkatan nilai tambah produk, optimalisasi tingkat produksi dan penjualan, serta efisiensi dalam setiap kebijakan," ungkapnya.
Nasarudin melanjutkan, Sepanjang tahun 2021, Perseroan mampu memproduksi 444.720 metrik ton CPO, atau tercatat sedikit menurun sebesar 0,77% dibandingkan produksi tahun 2020 sebanyak 448.185 metrik ton, dan di bawah target produksi yang dicanangkan sebesar 527.425 metrik ton. Penurunan ini terutama karena Perseroan melakukan pembelian tandan buah segar dari luar yang cukup banyak, serta curah hujan yang tinggi, sehingga berpengaruh terhadap proses pemupukan tanaman yang menganggu produktivitas. Produktivitas tanaman SSMS termasuk pada usia muda, rata-rata berusia 13 tahun yang mana tergolong dalam puncak performanya, dengan kontinuitas perawatan yang baik dalam melaksanakan pemupukan, SSMS dapat mencatatkan hasil produksi yang terus meningkat dimasa mendatang.
Hasil yang menggembirakan sepanjang tahun 2021 tidak terlepas dari meningkatnya penjualan Perseroan, pada kesempatan yang sama, CFO SSMS Jap Hartono menjelaskan "peningkatan penjualan CPO SSMS naik 20,20% atau sebesar Rp4,40 triliun dibanding tahun 2020 yang sebesar Rp3,66 triliun, perseroan mencatat penjualan inti sawit (PK) juga meningkat 90,68% atau sebesar Rp240,88 miliar dibandingkan penjualan tahun sebelumnya yang sebesar Rp126,32 miliar. Yang juga membanggakan meningkatnya penjualan minyak inti kelapa sawit (PKO) sebesar 90.68% atau senilai Rp414 miliar jika dibandingkan tahun 2020 yang senilai Rp257 miliar.
Perseroan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan sebagai salah satu upaya membuka pangsa pasar yang lebih luas. Kualitas produk yang lebih baik tentunya akan meningkatkan daya saing Perseroan, terutama di pasar ekspor yang sangat kompetitif. Selain itu, dalam hal strategi bisnisnya SSMS akan mengoptimalkan lahan yang sudah ada serta lebih memilih mengakuisisi perkebunan atau Perusahaan daripada membuka lahan baru.
Hingga akhir tahun 2021, kegiatan usaha Perseroan didukung oleh 9 (sembilan) anak perusahaan, dengan mengelola kegiatan usaha yang terintegrasi yang terdiri dari 23 perkebunan kelapa sawit, 8 (delapan) pabrik kelapa sawit (PKS), serta 1 (satu) pabrik biogas.
Keberlanjutan
Dalam hal Keberlanjutan bisnis, pada tahun 2021, Perseroan memperoleh tambahan sertifikasi ISPO dan RSPO pada unit usaha yaitu PT. Sawit Multi Utama (SMU) dan PT. Tanjung Sawit Abadi (TSA). SSMS juga berhasil membantu lebih dari 1.000 Ha lahan yang dikelola oleh petani kecil untuk memperoleh sertifikasi RSPO/ISPO. Selain itu, SSMS kembali menerima penghargaan Proper Biru untuk yang ke-4 kali dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yaitu PT Sawit Sumbermas Sarana, PT Kalimantan Sawit Abadi, dan PT Mitra Mendawai Sejati.
Lebih jauh, Nasarudin menambahkan, "Perseroan telah menerapkan prosedur bisnis yang memprioritaskan prinsip-prinsip keberlanjutan, antara lain dengan mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi kesuburan tanah dan meraih sertifikat ISPO dan RSPO guna memastikan. pengelolaan perkebunan SSMS sesuai standar yang berlaku. Guna mendukung kebijakan Pemerintah Indonesia dalam rangka memperkuat standar minyak sawit berkelanjutan Indonesia di pasar dunia melalui implementasi sertifikasi ISPO, SSMS dipastikan akan menambahkan perolehan sertifikat ISPO di semester tahun 2022 melalui dua entitas anaknya, yakni PT Menteng Kencana Mas (MKM) dan PT Mirza Pratama Putra (MPP).
"Selain itu, pada tahun ini, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) telah melakukan kerjasama dengan Deloitte &Touche Financial Advisory Services Pte Ltd (DTFAS) untuk meninjau kinerja keberlanjutan dan ketertelusuran kepada seluruh pemasok (traceability). Hal itu untuk meningkatkan standar operasional dan keberlanjutan Perseroan, serta dapat memantau ketelusuran seluruh proses operasional dari hulu hingga ke hilir hingga ke konsumen. Perseroan dapat memitigasi risiko untuk memastikan jaminan keamanan produk kepada seluruh konsumen, serta meningkatkan mutu dan menjamin kualitas produknya," pungkasnya. (Lak)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar