Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Sebagai langkah awal terwujudnya kolaborasi agregasi distribusi Pangan lintas _stakeholders_, BUMN Holding pangan ID FOOD bersama Kementerian Perhubungan, Badan Pangan Nasional, PTPN Group, Pos Indonesia dan BRI bersinergi mulai mendistribusikan gula dan minyak goreng curah ke pasar - pasar tradisional di Kupang, pasca pengiriman dua komoditas pangan tersebut tiba di pelabuhan Kupang secara perdana dengan menggunakan fasilitas tol laut.
Gerakan kolaborasi untuk pemerataan pangan ini diinisiasi pertama kali oleh Badan Pangan Nasional bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
“Kolaborasi agregasi pangan via tol laut ini diciptakan untuk dilaksanakan secara berkelanjutan, perdana dan prioritas Kupang NTT, selanjutnya wilayah timur lain termasuk sorong, merauke, jadi kita berdayakan wilayah Timur sehingga di Timur pun perekonomiannya juga berkembang, selain minyak goreng dan gula kedepannya bisa juga distribusi komoditas lain via tol laut seperti beras dan jagung, hal ini juga dibahas sebelumnya dengan Menhub Budi Karya,” jelas Arief Prasetyo Adi, Kepala Badan Pangan Nasional, Rabu [11/5/2022].
Tenaga Ahli Menteri Perhubungan, Andre Mulpyana mengatakan sesuai estimasi kapal tiba di tanggal 10 Mei 2022, kedatangan kapal dilakukan penyambutan oleh Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tenau Kupang, BUMN Holding pangan ID FOOD, BRI dan Pos Indonesia, PTPN Group dan Pemerintah Daerah setempat. Kemenhub pun ikut mengawal langsung kedatangan kapal hingga proses dispensing minyak goreng ke tangki distribusi dari lokasi gudang PT BGR Logistik Indonesia ID FOOD Group.
Kegiatan seremonial bongkar muatan minyak goreng curah disambut baik wakil gubernur NTT Josef Nae Soi, menurutnya ini menjadi tonggak sejarah dan suatu kehormatan bagi rakyat NTT dalam menerima pendistribusian beratus ton minyak goreng curah dan gula untuk kebutuhan masyarakat.
“Kami mendukung kedaulatan pangan dengan meningkatkan keterjangkauan rantai pasok pangan di NTT,” kata Josef. [11/5/2022]
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD, Frans Marganda Tambunan mengatakan sebanyak 300 ton minyak goreng curah dan 800 ton gula mulai didistribusikan ke pasar - pasar tradisional dan UMKM di Kupang serta melibatkan juga asosiasi pedagang pasar dan Koperasi melalui anak usaha Holding PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dan Rajawali Nusindo.
“Kedepan ID FOOD sedang mempersiapkan platform digital agar setiap pendistribusian pangan dapat termonitor hingga ke konsumen,” ungkap Frans.
Selain itu, sebagai upaya menciptakan ekosistem pangan di wilayah lokal, Frans menambahkan ID FOOD juga menggandeng nasabah UKM binaan Bank BRI untuk pendistribusian minyak goreng ke pasar- pasar Tradisional dan UMKM di daerah sekaligus
BRI dapat mendukung UKM maupun Pedagang jika ada yang membutuhkan pembiayaan.
Frans melanjutkan, penyedia minyak goreng dan gula ID FOOD kerja sama dengan PTPN Group yakni PT Industri Nabati Lestari (INL), anak usaha Holding Perkebunan Nusantara dan gula produksi PTPN II.
Senada, Direktur Utama PTPN, Abdul Ghani mengatakan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) sebagai penjaga ketahanan pangan (_food security_) bersinergi dengan ID FOOD untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan, khususnya untuk minyak goreng dan gula. Sinergi distribusi ini akan menjadi solusi kendala logistik pangan yang disebabkan biaya atau ongkos logistik yang tinggi, sehingga berdampak pada tingginya komoditas pangan di wilayah tertentu.
Sementara itu, Direktur Bisnis Kecil dan Menengah (BKM) Bank BRI, Amam Sukriyanto menambahkan bahwa BRI menyambut baik sinergi ini. Dengan jaringan kerja yang tersebar hingga pelosok Indonesia, BRI siap mendukung para pelaku UMKM di Indonesia, salah satunya dengan mensinergikan SITOLAUT milik Kementerian Perhubungan dengan layanan BRIStore yang menghubungkan langsung Distributor (_seller_) dan Retailer (_buyer_) dalam sebuah platform aplikasi.
“BRI Optimis dapat turut mendukung pendistribusian produk pangan ke pasar tradisional dan UKM binaan dengan ekosistem pembayaran dan juga pembiayaan melalui KUR BRI,” terang Amam.
Selain itu, Kolaborasi agregasi distribusi pangan ini juga melibatkan BUMN lainnya yaitu Pos Indonesia.
Selanjutnya, Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia, Siti Choiriana mengatakan, PT Pos Indonesia mendukung pemerataan pangan, melalui peran distribusi logistik _port to door,_ _door to port_, _door to door_ serta kemampuan system tracking dan tracing yang mampu memastikan pengiriman terdeliver dengan baik.
“Melalui kolaborasi ini, Pos Indonesia akan meningkatkan peran logistik pangan kepada masyarakat,” urai Choiriana. (Lak/Tha)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar