Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan penyelenggaraan rangkaian acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Indonesia yang melibatkan berbagai pihak menjadi salah satu momentum untuk kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tanah air yang terdampak oleh pandemi COVID-19.
Dalam sambutannya saat menghadiri Workshop Nasional “Pemulihan Sektor Pariwisata Global Melalui Penguatan UMKM dan Komunitas dalam Kerangka G20” secara daring, Kamis (21/4/2022), Sandiaga mengatakan pemulihan sektor parekraf pascapandemi COVID-19 merupakan prioritas utama Kemenparekraf dengan berlandaskan pilar inovasi, adaptasi, dan kolaborasi untuk menghadirkan kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu.
"Penunjukan Indonesia sebagai presidensi G20 menunjukkan kepada dunia selain Indonesia dapat bertahan, Indonesia juga bisa mengambil peluang bahkan lebih kuat dalam menghadapi pandemi COVID-19," kata Sandiaga.
Rangkaian acara KTT G20 juga menjadi sarana memperkenalkan dan mempromosikan kekayaan sektor parekraf Indonesia kepada dunia internasional. "Sehingga hal ini diharapkan dapat menggerakkan perekonomian Indonesia," katanya.
Sandiaga mengungkapkan momentum pelaksanaan event berskala internasional seperti rangkaian KTT G20 juga dapat membuka peluang usaha dan lapangan kerja yang lebih besar bagi masyarakat Indonesia. Sehingga, perlu ada penguatan sumber daya manusia yang juga meningkatkan kontribusi masyarakat Indonesia dalam pelaksanaan KTT G20.
Pelaksanaan _workshop_ nasional ini merupakan salah satu langkah konkret untuk memperkuat kontribusi masyarakat dalam memperkuat presidensi G20 Indonesia dalam forum Tourism Working Group (TWG).
Pada acara Tourism Working Group, isu utama yang akan dibahas dalam pertemuan tahun ini adalah penguatan masyarakat sebagai agen perubahan untuk transformasi pariwisata yang terfokus pada lima _line of action_.
Pertama _human capital_ yang berkaitan dengan _jobs_, _skills_, _enterpreneurship_,_and_ _education_; kedua _inovation_, _digitalization and_ _creative economy_; ketiga, _women and youth empowerment_; keempat, _climate action_, _biodiversity conservations_ dan _circular economy_; dan yang kelima _policy_, _governance_, _and investment frameworks_.
"Dengan tema tersebut saya harap para menteri pariwisata (negara) G20 dengan dukungan UNWTO dan mitra terkait akan menyepakati dokumen _policy guidelines_. Yaitu pedoman penguatan komunitas dan UMKM sebagai agen transformasi pariwisata pemulihan yang berpusat pada rakyat," lanjut Sandiaga.
Dalam kesempatan ini, Sandiaga juga menyampaikan Indonesia akan menyampaikan pemikiran terkait sektor parekraf dalam forum Sidang Umum PBB pada awal Mei 2022 mendatang.
"Ini merupakan suatu kehormatan bagi Indonesia yang memegang Presidensi G20 dan Keketuaan ASEAN Tourism Forum untuk menyampaikan pemikiran kita bagaimana sektor ini bisa menjadi _job creator_, pengungkit dan lokomotif kebangkitan ekonomi dan sektor yang akan menata ekonomi baru kita pascapandemi," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Sesmenparekraf/Sestama Baparekraf Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan Workshop Nasional ini diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi publik secara luas, khususnya pentahelix pariwisata dan ekonomi kreatif, yaitu para pelaku usaha, pemerintah, komunitas lokal, akademisi dan media, mengenai isu-isu yang diangkat dan dibahas dalam Kelompok Kerja Pariwisata G20.
"Workshop Nasional kali ini dapat dilihat sebagai bentuk kolaborasi antarsektor karena menghadirkan pembicara dan moderator yang mewakili kelima aktor penting dalam pentahelix pariwisata dan ekonomi kreatif. Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang menekankan bahwa kolaborasi merupakan kunci untuk membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," ucap Giri.
Workshop ini juga dihadiri oleh Plt Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Frans Teguh; dan sejumlah pejabat di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf. Turut hadir pula Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati; dan sejumlah perwakilan dari asosiasi pelaku parekraf di Tanah Air.
Acara ini juga diisi dengan sesi diskusi yang dihadiri oleh sejumlah perwakilan pelaku parekraf dan akademisi di antaranya Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani; Guru Besar Universitas Gajah Mada, M. Baiquni; Kepala Pusat Strategi Kebijakan Multilateral Kementerian Luar Negeri, Rio Budhi Rahmanto; Akademisi Universitas Udayana, I Nyoman Darma Putra; dan Chairman Indonesia Tourism Forum, Sapta Nirwandar. (Lak/Tha)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar