Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Dalam rangka memperingati Hari Kartini, Wanita Buddhis Indonesia (Indonesian Buddhis Women Fellowship) bersama Yayasan Dana Paramitha Agama Budha Indonesia Jakarta dan Puskesmas Kecamatan Kembangan menggelar Vaksinasi Booster selama 2 hari dari tanggal 21-22 April 2022 di Prasadha Jinarakkhita, Jakarta Barat.
"Kegiatan Vaksinasi Booster hari ini, Kolaborasi Kementerian Agama, Kementerian kesehatan dengan Wanita Buddhis Indonesia (WBI) dalam rangka percepatan Vaksinasi Booster agar terhindar dari penyebaran Covid-19," kata Lucy Salim, Ketua Umum Wanita Buddhis Indonesia kepada wartawan Surat Kabar Duta Nusantara Merdeka di Jakarta, Kamis (21/04/2022).
Menurut Lucy, Sebanyak 500 dosis disediakan dalam kegiatan ini. Sedangkan Jenis vaksin booster tergantung ketersediaan dari Puskesmas
Lucy menambahkan, kegiatan ini tujuannya untuk mendukung program pemerintah dalam hal Percepatan Vaksinasi.
Asal tahu saja, Syarat dan Ketentuan Vaksinasi Booster sebagai berikut: Membawa KTP asli, Berusia 18th keatas, Sudah mendapatkan E-tiket Vaksin ke-3 dari Pedulilindungi, Jarak minimal tiga bulan sesudah vaksin kedua, dan Membawa Alat tulis masing-masing.
Untuk diketahui, Wanita Buddhis Indonesia (WBI) didirikan di Bandung pada tanggal 14 Juli 1973. Pada tahun 1976 saat dipimpin oleh DR. Parwati Soepangat, MA, atas dorongan Sangha Agung Indonesia telah mendirikan cabang WBI di 18 provinsi dengan berbasis di wihara-wihara Buddhayana.
Lebih jauh, Lucy menyampaikan, Misi Keluarga Buddhayana Indonesia adalah mengamalkan dan berbagi tentang esensi Ajaran Buddha secara kontekstual melalui transformasi diri dan transformasi sosial, dengan berpegang teguh pada nilai-nilai Non-sektarian, inklusivisme, Pluralisme, dan Universalisme serta berkeyakinan kepada Dharmakaya (Sanghyang Adi Buddha / Ketuhanan Yang Maha Esa).
Dengan vaksinasi booster, Lucy berharap dapat tercipta herd immunity secara komunal, terlebih sebentar lagi, akan merayakan Idul Fitri.
"Harapannya kita menjadi sehat, bisa terus produktif, pandemi menjadi endemi. Mudah-mudahan ini menjadi bagian disiplin kita semua menjadi tetap taat prokes yang pasti semua kita berharap bisa kembali normal," pungkasnya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar