Duta Nusantara Merdeka | Bogor
Dalam rangka pencegahan paham radikal dan terorisme, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Gunung Putri Kabupaten Bogor menggelar silaturahmi dan buka bersama warga Nahdliyyin serta MWCNU Gunung Putri di Ponpes Al Rabbani Nagrak Gunung Putri, Kab. Bogor, Kamis (14/01).
"Kegiatan ini untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang pencegahan paham radikal dan terorisme," kata Kepala Subdit Kontra Propaganda BNPT, Kolonel Pas Sujatmiko dengan tema "Pentingnya Santri Menguasai Media Sosial sebagai Upaya Deradikalisasi" di Bogor.
Menurut Sujatmiko, salah satu sumber paham radikal dan terorisme bermula dari pemahaman yang keliru atau distorsi tentang ajaran agama. Bahayanya adalah merusak ketenangan dan ketenteraman serta menimbulkan ketakutan atau teror.
Disisi lain, Sujatmiko menambahkan, Radikalime yang menyebabkan teror atas nama agama harus dicegah melalui antisipasi dan melakukan penangkalan secara paripurna untuk tidak memengaruhi masyarakat. Selain kebijakan mengenai pencegahan terorisme juga ada model pencegahan terorisme yaitu model pentahelix atau multipihak dimana unsur Pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas dan media bersatu padu berkoordinasi serta berkomitmen untuk pencegahan terorisme.
"Artinya dalam mencegah radikalisme dan intoleran maupun tindak pidana terorisme, kita menyertakan seluruh pihak, upaya-upaya seperti ini yang kita inisiasi, kita memperdalam dengan silaturahmi bersama dengan santri-santri dipimpin oleh Dr.KH.Ali M. Abdillah. MA selaku Pengasuh Ponpes Al-Rabbani," ungkapnya.
Disisi lain, lanjutnya, kita memberikan wawasan serta workshop, bagaimana agar para santri ini bijak dalam media kemudian juga pandai serta bijak juga dalam membuat narasi-narasi alternatif.
Narasi-narasi alternatif yang penuh dengan kedamaian, penuh dengan rahmatan lil alamin, moderat yang sesuai dengan ajaran-ajaran dari Nahdiyin atau Nahdlatul Ulama pada khususnya, inilah yang kita upayakan sambil bersilaturahmi kita bersama-sama buka puasa dan sholat berjemaah.
"Tidak berhenti sampai disitu, BNPT sebagai bagian dari pemerintah berusaha mengembangkan hubungan strategis dengan tokoh agama dan masyarakat melalui sinergi dengan Kementerian Agama dalam rangka mencegah penyebaran paham radikal dan terorisme di Indonesia," ungkapnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Pengasuh Ponpes Al-Rabbani Dr.KH.Ali M. Abdillah. MA, Kolonel. Pas. Drs. Sukatmiko selaku Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Kyai Juwahir S.Pd.I selaku Rois Suriah MWCNU Gunung Putri, dan KH. Abbas S.Ag selaku Ketua Tanfidzyyah MWCNU Gunung Putri. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar