Duta Nusantara Merdeka | Dubai
Menuju akhir gelaran Expo 2020 Dubai, Paviliun Indonesia berhasil menarik lebih dari 2,5 juta pengunjung, melampaui target yang dicanangkan sejak pembukaan Paviliun Indonesia. Pada Selasa (29/3) atau dua hari sebelum expo berakhir, pengunjung Paviliun Indonesia tercatat sebanyak 2.506.589 orang.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan sekaligus Komisioner Jenderal Paviliun Indonesia, Didi Sumedi, menyatakan, capaian ini memberi keyakinan bahwa Indonesia memang tempat yang menarik untuk dikunjungi masyarakat dunia.
“Saya sangat bangga akhirnya Paviliun Indonesia berhasil mencapai target 2,5 juta pengunjung. Para pengunjung dapat menerima informasi mengenai potensi Indonesia dan diharapkan semakin familier dengan Indonesia. Hal ini mendorong peningkatan nation branding dan sektor perdagangan Indonesia di tingkat global,” ujar Didi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/03).
Angka 2,5 juta pengunjung merupakan 10 persen target pengunjung expo selama enam bulan waktu penyelenggaraan, yaitu sebanyak 25 juta. Didi mengungkapkan, saat ini pengunjung expo tercatat hampir 22 juta orang atau dengan kata lain jumlah pengunjung Paviliun Indonesia telah melebihi 10 persen jumlah keseluruhan pengunjung expo.
“Ini adalah pencapaian luar biasa untuk Indonesia dan kita bangga karena berbagai acara yang kita tampilkan ternyata sungguh menarik hati banyak pengunjung,” tutur Didi.
Selama 26 minggu gelaran Expo 2020 Dubai hingga saat ini, Indonesia telah menampilkan 140 forum bisnis dan lebih dari 200 pertunjukkan budaya. Ada pula beragam seminar dan lokakarya yang juga sukses menarik minat pengunjung, seperti lokakarya jamu dan tata rias yang dibawakan PT Sarinah dan Mustika Ratu pada minggu partisipasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (KBUMN), Rabu (24/03).
Pada acara tersebut, para pengunjung diajak melihat proses meracik jamu dan mencicipinya. Tujuannya yaitu untuk memperkenalkan bahwa Indonesia memiliki minuman herbal yang bisa dikonsumsi semua orang. Jamu yang dipamerkan antara lain yaitu jamu asam, kunyit asam, dan turmeric latte.“Saya penasaran dengan jamu Indonesia yang ternyata rasanya sangat unik. Demo proses pembuatan jamunya juga menarik dan saya sangat menikmati turmeric latte-nya,” tutur salah satu pengunjung Paviliun Indonesia asal Inggris, Brenda.
Total nilai ekspor jamu Indonesia ke dunia pada 2021 mencapai USD 41,5 juta atau meningkat 10,96 persen dibandingkan tahun 2019. Untuk itu, Indonesia berkomitmen semakin menggencarkan promosi jamu ke pasar global. Kemasan jamu Indonesia saat ini juga tampak lebih praktis dan menarik.
Selain lokakarya pembuatan jamu, para pengunjung juga diajak merias wajah dengan kosmetik halal Indonesia dari Mustika Ratu. Adapun ekspor kosmetik dan parfum Indonesia pada 2021 tercatat sebesar USD 241 juta, meningkat sekitar 15,8 persen dibandingkan tahun 2020 yang sebesar USD 203 juta.
Di samping itu, beragam pertunjukkan budaya yang ditampilkan di Outdoor Stage Paviliun Indonesia juga menarik banyak pengunjung. Pertunjukkan budaya yang ditampilkan setiap hari pukul 5 sore dan 8 malam mampu mengajak para pengunjung bersama-sama menyelami keberagaman budaya Indonesia dengan ikut menari bersama.
Pada 19--24 Maret 2022 lalu, Paviliun Indonesia diramaikan penampilan penari dari Gandrung Dance Studio yang menampilkan Tari Jejer dari Jawa Timur, Tari Cendrawasih dari Bali, Tari Pangkur Sagu dari Papua, Tari Piring dari Sumatera Barat, Tari Bawa Borneo dari Kalimantan, Tari Gandrung Bandung dari Jawa Barat, dan Tari Dua Rumpun dari Papua dan Betawi.
“Paviliun Indonesia sebagai pameran miniatur negeri memberi kesempatan memamerkan keragaman budaya Indonesia. Kami juga mengajak anak bangsa yang memiliki talenta untuk tampil di ajang bergengsi ini untuk bersama-sama memperkenalkan budaya Indonesia ke panggung internasional,” tutup Didi. (Lak/Tha)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar