Lulusan perguruan tinggi saat ini merupakan generasi yang akan memikul tanggung jawab besar sebagai pembawa bendera nasib bangsa Indonesia bahkan dunia di masa depan. Melalui berbagai pengetahuan dan keterampilan baru secara akademis serta didukung segala praktik kehidupan, diharapkan para lulusan perguruan tinggi akan menjadi pemimpin berwawasan global dan berkarakter.
"Di tengah semakin kaburnya batasan dunia fisik dan digital dewasa ini, dibutuhkan lebih dari sekadar penguasaan teoretis. Seorang calon pemimpin juga harus berwawasan global serta berkarakter," tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin saat menghadiri secara virtual Wisuda Angkatan II Sekolah Tinggi Ilmu Fiqih Syeikh Nawawi Tanara (STIF Syentra) di Jakarta, Minggu (06/02/2021).
Lebih lanjut, Wapres memaparkan alasan pentingnya seorang pemimpin yang tidak hanya memiliki pengetahuan teoretis tetapi juga berwawasan global dan berkarakter di era globalisasi sekarang ini.
"Pertama, dunia semakin menyatu, sehingga kita dituntut untuk siap menghadapi berbagai isu berskala global. Sebagai contoh, hari ini kita masih menghadapi persoalan Covid-19, yang bukan datang dari kota atau provinsi di negara kita, melainkan dari luar negeri," paparnya.
Oleh sebab itu, Wapres berpesan agar para generasi masa depan jangan berpuas diri dengan standar minimum kemampuan lokal, tetapi menargetkan diri untuk mampu memenuhi standar internasional.
"Kedua, salah satu hal utama yang membedakan antara pemimpin dan pengikut adalah karakter. Kepribadian seorang pemimpin tidak terbentuk dalam satu malam, tetapi ditempa melalui berbagai pengalaman dan pembelajaran," paparnya lagi.
Selain itu, sambungnya, sifat pemimpin bukan hanya didapat dengan membaca buku dan jurnal, melainkan juga perlu melewati berbagai proses dalam praktik kehidupan.
"Oleh karena itu, sejatinya sosok pemimpin akan terlihat dari pengakuan orang lain atas kemampuannya dalam menyelesaikan berbagai persoalan nyata yang dihadapi masyarakat, bahkan bangsa dan negara," ujarnya.
Lebih jauh, kepada para wisudawan STIF Syentra Wapres mengingatkan bahwa ke depan mereka akan berkompetisi mengisi ruang-ruang profesional di bidang yang membutuhkan kecakapan teknis hukum Islam. Untuk itu, ia meminta agar mereka dapat berkontribusi nyata dalam upaya memajukan bangsa dan negara termasuk mengembangkan fikih kontemporer.
"Tunjukkanlah kontribusi nyata Saudara-saudara dalam memajukan bangsa dan dunia, utamanya untuk mengembangkan fikih-fikih berwawasan kontemporer di masa depan," pintanya.
Terakhir, menyikapi situasi pandemi Covid-19 di tanah air yang mulai masuk gelombang ketiga, Wapres berpesan kepada para wisudawan untuk terus membantu mengajak masyarakat agar tetap taat pada protokol kesehatan.
"Yakinkanlah mereka bahwa protokol kesehatan untuk menjaga keselamatan jiwa, justru selaras dengan syariat agama," tuturnya.
Wapres pun menegaskan bahwa penanggulangan pandemi Covid-19 bukan hanya masalah kesehatan tetapi juga masalah agama yakni menjaga jiwa (hifdzun nafs).
"Hifdzun nafs itu menurut para ulama merupakan salah satu tujuan syariah. Salah satu tujuan dari pada tujuan besar syariat Islam. Oleh karena itu, menjaga diri menurut para ulama merupakan suatu kewajiban," pungkasnya.
Pada kesempatan terpisah, Ketua STIF Syentra Siti Haniatunnisa menyampaikan bahwa STIF Syentra kali ini mewisuda mahasiswa jurusan hukum ekonomi syariah dan hukum keluarga Islam.
"Pada kesempatan kali ini STIF Syentra berhasil mewisuda mahasiswa yang merupakan angkatan kedua (dan) terdiri dari Program Studi Hukum Ekonomi Syariah dan Program Studi Hukum Keluarga Islam," ungkapnya dalam Kata Pengantar Buku Wisuda.
Sebagai informasi, STIF Syeikh Nawawi Tanara diambil dari nama Syeikh Nawawi al-Bantani, ulama masyhur asal Banten yang hidup pada kurun waktu (1813-1897). Syeikh Nawawi merupakan Imam Masjidil Haram dan Guru Besar Keislaman yang dijuluki Al-Imam Wa Al-Fahm Al-Mudaqqiq dan As-Sayyid Al-Ulama Al-Hijaz.
STIF Syentra memperoleh izin operasional dari Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. 603 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Fiqih Syeikh Nawawi Tanara pada 1 Februari 2016.
Turut hadir pada acara Wisuda Angkatan II STIF Syentra kali ini, Perwakilan Koordinatorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (Kopertais) Wilayah 1 DKI Jakarta dan Banten Ahmad Thib Raya, segenap civitas akademika STIF Syentra, serta suluruh wisudawan dan wisudawati.
Sementara, Wapres didampingi oleh Plt. Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, serta Staf Khusus Wapres Bidang Umum Masykuri Abdillah. (Lak/Tha)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar