Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Konflik antara dua desa di Kecamatan Pulau Haruku, kabupaten Maluku tengah, yakni Kariuw dan Ori, yang terjadi pada Rabu 26 Januari 2022 dan konflik yang terjadi di Sorong Papua Barat antara Basudara Maluku asal Kei dan Pelauw pada tanggal 25 Januari 2022 lalu mengundang simpati dari beberapa ormas dan elemen masyarakat asli Maluku.
Terkait hal itu, Forum Komunikasi Ormas Maluku Cinta Damai Jakarta menggelar Pernyataan Sikap terkait insiden tersebut diatas pada Jumat (28/01/2022) di Jakarta.
Asal tahu saja, H. Dedi Pelu selaku tokoh Maluku yang juga Ketua Umum Maluku Satu Rasa (M1R) Salam Sarane Bersatu juga menghadiri acara pernyataan sikap tersebut. Ia juga turut menandatangani kesepakatan yang telah disusun dan disetujui oleh ormas atau elemen masyarakat Maluku lainnya yang hadir dalam acara deklarasi tersebut.
Selanjutnya, H. Dedi Pelu menyampaikan bahwa pihaknya mendukung dan menginspirasi masyarakat Maluku kembali lagi pulih dan menjaga silaturahmi hingga Maluku kembali aman dan damai.
"Jadi, strategi kami kedepan untuk meredam dan mencegah kejadian tersebut agar tidak terulang lagi, kami akan mengadakan Acara adat yang sudah ada di tanah Maluku sejak jaman leluhur kami yakni Acara adat tradisi Pela Gandong" kata H. Dedi kepada wartawan Surat Kabar Duta Nusantara Merdeka usai konferensi pers.
"Dan yang paling penting, kedepan ia berharap masyarakat Maluku selalu menjaga persatuan dan kesatuan demi keutuhan NKRI dan jangan terpengaruh oleh provokasi," pungkasnya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar