Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Para korban PT. Mahkota Properti Indo Permata meminta agar Bapak Presiden Jokowi mau melihat rasa keadilan dan mencopot Raja Sapta Oktohari dari jabatan Ketua Komite Olimpiade Indonesia.
"Bagaimana seseorang yang 6x mangkir dari panggilan polisi, menjadi Ketua KOI. Selalu alasan sibuk kerjaan jadi tidak ada waktu untuk menghadiri panggilan Polisi. Bapak Presiden tolong dicopot dulu saja Raja Sapta Oktohari dari Ketua KOI agar RSO bisa ada waktu untuk taat undang-undang," harap A selaku korban.
"Jangan sampai jadi polemik atau skandal negara yang memalukan reputasi Negara Indonesia, dimana seorang pejabat berlindung dibalik jabatannya untuk menghindari kasus hukum," lanjutnya.
Diketahui Raja Sapta Oktohari (saat ini sebagai Ketua KOI) sudah enam kali mangkir dalam tahap penyelidikan, dan sebagai mantan Dirut PT MPIP yang gagal bayar kurang lebih 6.7 Triliun rupiah, beberapa bulan setelah RSO mengajak para investor memasukkan uang ke PT Mahkota dengan iming-iming bunga dan dividen.
Apalagi gaya hidup RSO yang naik yacht dan Private Jet dipamerkan di media sosial mengusik rasa keadilan masyarakat terutama korban Mahkota yang saat ini hidup menderita kehilangan dana investasinya.
"Melihat gaya hidup RSO yang pamer kemewahan, jelas tidak mencerminkan perilaku pejabat negara yang etis. Apalagi kalo pejabat tersebut diduga mengemplang dana masyarakat enam triliun lebih," ujar A, salah satu korban gagal bayar perusahaan besutan RSO.
Presiden Jokowi diharapkan memiliki hati dan melihat rasa keadilan masyarakat, dan mencopot pejabat negara yang menunjukkan gaya hidup hedon dan angkuh di sosial media.
"Ini sangat mengusik rakyat yang saat pandemi ini sedang hidup prihatin," tegasnya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar