Duta Nusantara Merdeka | Gunung Sugih, Lampung Tengah
Seluruh masyarakat luar Jawa, khususnya Pulau Sumatera mestinya merasa bahagia sekaligus bangga karena memiliki Calon Ketua Umum PBNU tersendiri di Muktamar NU ke-34 Lampung. KH. Abdul Halim Mahally Sholeh, LL.B (Hons), MPIR atau akrab disapa Gus Mahali adalah satu-satunya Putra Luar Jawa yang sekarang santer diberitakan sebagai Caketum PBNU Poros Tengah, istilah yang trend saat Gus Dur didapuk sebagai Presiden RI tahun 1999. Hal ini disampaikan oleh KH. Musta’in Yusuf selaku Ketua Tim Poros Tengah AHM FOR PBNU kepada awak media tadi malam, 22 Desember 2021 di Posko Gus Mahali di Komplek Ponpes Tribakti Al-Ikhlas, Lampung Tengah.
“Sumatera wajib mendukung Gus Mahali. Pertama, beliau direstui dan didukung oleh sejumlah Ulama dan Kyai Sepuh NU. Diantaranya adalah Pimpinan Organisasi Thoriqoh Al-Muktabaroh An-Nahdliyyah se-Indonesia yang juga Wantimpres RI Maulana Habib Lutfi Bin Yahya Pekalongan. Kedua, Gus Mahali mewakili seluruh Luar Jawa atau Sumatera. Ketiga, Gus Mahali adalah cucu KH. Humaidi Sholeh, sosok yang berjasa besar mempertemukan KH. Wahab Hasbullah ke Raja Arab Saudi Ibnu Saud tahun 1925 membawa pesan Hadratussyaikh Hasyim As’yari agar makam Rasulullah SAW di Kota Madinah tidak diratakan dengan tanah, yang kemudian menjadi sebab lahirnya Nahdlatul Ulama. Keempat, Gus Mahali juga satu-satunya Calon Ketua Umum PBNU dari generasi milenial NU, berusia 43 tahun”, ungkap Kyai Musta’in saat ditanya awak media MetroTV Lampung.
Menurut Kyai Musta’in, Ulama Karismatik sekelas Maulana Habib Lutfi Bin Habib Ali Bin Habib Hasyim Bin Yahya sendiri sangat mendukung Gus Mahali yang disebutnya sebagai kekuatan poros tengah, penyejuk dan menjadi Caketum PBNU Alternatif di Muktamar NU ke-34 Lampung. Tentu penduduk Luar Jawa terutama Sumatera harus lebih merasa bangga dengan munculnya Gus Mahali sebagai respresentasi yang ada.
Kyai Mus’tain bahkan membuka rahasia dirinya yang asli dari Jawa dan berdomisili di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Menurutnya, ia menjadi Ketua Tim Poros Tengah untuk Gus Mahali dikarenakan panggilan jiwa. “Saya merasa terpanggil untuk mendukung Gus Mahali setelah saya mengetahui langsung program-program Gus Mahali yang sangat konstruktif untuk progresivitas Nahdlatul Ulama kedepan. Gus Mahali ingin kosolidasi akbar, menyapa Nahdliyyin se-Indonesia, mulai dari PWNU, PCNU hingga kecamatan sehingga tercipta relasi top-down yang benar-benar menyatu. Gus Mahali juga memiliki perhatian khusus pada pemulihan ekonomi Nahdliyyin di akar rumput. Dewan Pendiri NU Istimewa Cabang Pakistan ini juga memiliki kepedulian khusus pada TNI-Polri yang menurutnya harus didorong dan diperkuat untuk menjaga kedaulatan NKRI dari segala ancaman. Selain itu, secara internasional, Gus Mahali ingin menjadikan PBNU sebagai fasilitator bagi perdamaian atas konflik-konflik antar negara, sehingga PBB akan sangat terbantu”, papar Kyai Musta’in.
Ditambahkan oleh Kyai Must’ain bahwa terkait isu sejumlah aset PBNU bernilai puluhan milyar bahkan ratusan milyar yang hilang, maka Gus Mahali akan membentuk Tim Khusus Inventarisasi dan Pemulihan Aset NU. Hal ini sudah pula disampaikan Gus Mahali dengan KH. Marzuki Mustamar Ketua PWNU Jawa Timur yang ternyata memiliki kesamaan persepsi.
Seperti diketahui, Muktamar NU ke-34 digelar di Provinsi Lampung pada 22-23 Desember 2021. Presiden Jokowi meresmikan Hajatan Akbar Nahdliyyin ini pada hari Rabu pagi bertempat di Komplek Ponpes Darussa’adah Gunung Sugih, Lampung Tengah. Hadir para Petinggi PBNU dan Para Ketua NU Provinsi dan Kab/Kota dari seluruh Indonesia. Pembukaan Muktamar ditutup dengan doa untuk NU dan NKRI oleh Wantimpres RI Maulana Habib Lutfi Bin Yahya. (Lak/Tha )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar