Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITM) turut serta secara aktif dalam Rapat Koordinasi Nasional BUM Desa pada 21-23 Desember 2021. Rakornas yang diselenggarakan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi tersebut di antaranya bertujuan merumuskan rencana aksi penguatan BUM Desa dan dan BUM Desa Bersama.
Keikutsertaan ITM dalam acara nasional ini merupakan pengakuan dari negara terhadap ITM dan anak-anak usahanya yang secara konsisten mendukung penguatan Badan Usaha Milik Desa (B UM Desa) melalui programprogram pemberdayaan masyarakat.
"Dalam Rakornas ini, ITM berharap dapat berbagi pengalaman kisah sukses membina BUM Desa di area PT Indominco Mandiri (IMM), salah satu anak usaha ITM di Bontang, Kalimantan Timur. IMM memiliki program pengembangan BUM Desa yang menjadi salah satu program rutin PPM di wilayah binaannya semenjak tahun 2013. Program Pengembangan dan Pedampingan BUM Desa pada 2019 menjadi program utama IMM," kata Direktur Sustainability & Risk Management ITM Ignatius Wurwanto kepada Wartawan Duta Nusantara Merdeka di Jakarta, Senin (20/12).
Saat ini, kata Ignatius, IMM memiliki 9 BUM Desa binaan yang berlokasi di wilayah Kabupaten Kutai Kertanegara dan Kabupaten Kutai Timur , yaitu di Desa Kandolo, Desa Teluk Pandan, Desa Martadinata, Desa Suka Rahat, Desa Suka Damai, Desa Danau Redan, Desa Santan Ulu, Desa Santan Tengah dan Desa Santan Ilir. Kesembilan desa tersebut berada di lingkaran pertama sasaran program pemberdayaan IMM.
Menurut Ignatius, Cikal bakal BUM Desa yang menjadi program PPM IMM berawal pada 2013 ketika Desa Santan Tengah kesulitan air bersih. IMM kemudian hadir membantu membangun infrastruktur untuk mengembangkan program penyediaan air bersih.
Persoalannya tidak ada lembaga yang mengelola fasilitas air bersih itu. IMM dan warga bersepakat untuk membentuk unit usaha di bawah Bumdesa yang menjadi pengelola fasilitas air bersih tersebut agar manfaatnya berkelanjutan.
Keberhasilan program pemerataan akses air bersih di Desa Santan Tengah membuat Desa Kandolo yang juga merupakan desa binaan PPM IMM berminat dan terdorong melakukan studi banding untuk pengelolaan air bersihnya.
Di tahun 2015, lanjutnya, Desa Kandolo menggeser prioritas program bantuan untuk desanya ke program air bersih dan mereplikasi programnya dari Santan Tengah. Saat ini Desa Kandolo memiliki 4 unit usaha yang sudah berjalan, yaitu unit usaha air bersih, unit usaha timbangan sawit, unit usaha penjualan sawit, dan unit usaha air isi ulang. Unit usaha yang saat ini sedang dikembangkan adalah unit usaha pemasaran hasil produksi aren beserta turunannya.
Adapun, tutur Ignatius, delapan BUM Desa binaan IMM yang lain saat ini masih dalam tahap perkembangan. Masing-masing sudah memiliki unit usaha dan beberapa di antaranya sudah mendapatkan penghasilan dari unit-unit usaha tersebut. IMM terus melakukan program pengembangan BUM Desa melalui program PPM dan memberikan pendampingan serta meningkatkan kapasitas masyarakat dalam bentuk pelatihan-pelatihan, baik untuk menunjang administrasi BUM Desa, maupun pelatihan perencanaan dan pengembangan usaha.
Selain itu, Ignatius menambahkan, Unit usaha yang terdapat pada BUM Desa binaan IMM saat ini adalah unit usaha pengelolaan air bersih (PAMDES), pemasaran produk pertanian, penjualan saprodi pertanian, pemasaran produk UMKM, pengelolaan pasar dan kios buah, pengelolaan obyek wisata (masih dalam proses perencanaan), jasa transportasi sekolah, pertashop, dan jasa kontraktor.
"Dan yang pasti, Pengalaman PT Indo Tambangraya Megah Tbk. selama 9 tahun mengembangkan BUM Desa di wilayah kerja anak-anak usahanya, terutama di desa-desa binaan PT Indominco Mandiri, menjadi modal untuk berbagi dalam Rakornas BUM Desa tahun ini sehingga diharapkan BUM Desa semakin kuat dalam memberikan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar