Presiden Jokowi mengingatkan agar pengelolaan dana desa sebesar Rp400,1 triliun yang sudah digelontorkan pemerintah pusat dalam 7 tahun terakhir dapat digunakan secara hati-hati.
Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut saat memberikan sambutan dalam peluncuran Sertifikat Badan Hukum Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) dan pembukaan Rapat Koordinasi Nasional BUM Desa tahun 2021 yang juga dihadiri oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Halim Iskandar, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan pejabat terkait lainnya di hotel bidakara Jakarta, Senin (20/12/2021).
"Awalnya dirinya memang tidak menyadari jika desanya mengandung potensi yang sangat besar. Lebih-lebih Sekapuk terkenal dengan area banjir dan gunung pembuangan sampah. Melalui tangan dinginnya, tempat pembuangan sampah disulap menjadi destinasi wisata," kata Kepala Desa Sekapuk Abdul Halim kepada Wartawan Duta Nusantara Merdeka di Jakarta.
Menurutnya, Meski Pembangunan desa sangat pesat. Tidak membutuhkan satu tahun destinasi wisata itu menjadi tempat wisata baru yang memukau pengunjung. Memasuki wisata seperti melihat dimensi lain. Semua bangunan memiliki sejarah sendiri.
Bangunan itu, kata Abdul Halim yang pernah bekerja sebagai anak buah kapal, seperti Patung Gupala, Duarapala, Candi Topeng Nusantara, Patung Semar, miniatur masjid Persia dan Madinah, Rumah Apung hingga patung Begawan juga sudah berdiri megah menghiasi wisata Selo Tirto Giri (SETIGI).
Terbaru ada wahana kolam renang Banyu Gentong yang menyajikan tiga warna air. Selain itu, Setigi juga menyediakan pemandian khusus perempuan dewasa dan syaratnya tetap menutupi aurat dan berhijab.
Dan yang pasti, pembangunan wisata ini murni dari uang warga. "Saya tidak menggunakan anggaran dari pemerintah pusat. Anggaran Dana Desa (DD) maupun yang lainnya saya peruntukkan ke pembangunan sektor lain," ucapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, kami melaunching wisata alam Setigi pasca Tambang dengan luar 5 hektar. Disisi lain, Desa Sekapuk sudah ditetapkan sebagai desa wisata, tepatnya tanggal 01 Januari 2020,
Semenjak Pandemi Covid-19, kami terus membangun dan nanti akan kami launching pada 2 Pebruari 2022 dengan luas 2,5 hektar Argo Wisata Perkebunan, Aneka macam buah kita tanam, ada 17 Villa Kotik Nusantara, dan Kebun Pak Inggih.
"Kedepan, Ia berharap sektor wisata di desanya terus dikembangkan lagi. Apalagi wisata ini sebagian besar saham dimiliki oleh warga. Tentu kepemilikan bersama akan meningkatkan masyarakat dalam pembangunan sadar wisata. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar