“Harapan saya KCBI ini diperankan lah secara optimal, dan harus menghasilkan gagasan-gagasan yang segar konstruktif, sebagai bangsa yang majemuk, sebagai bangsa yang ingin maju dengan tantangan yang dihadapi, kita ingin mengakselerasi supaya kita tidak lagi menjadi middle income country, kita ingin menjadi high income country, ini tentu harus ada terobosan-terobosan,” ungkapnya.
“Di Islam ada ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia), di buddhis ada KCBI, nah ini negara memang memerlukan peran itu, peran untuk membangun kesejahteraan tentu khususnya bagi umat buddhis sendiri dan juga untuk bangsa Indonesia dan sumbangan pikiran dan konsep-konsep pikiran dari berbagai kelompok cendekiawan,” tambahnya.
Selain itu, Wapres menuturkan bahwa peran para cendikiawan juga diperlukan dalam menjaga kerukunan beragama agar tidak ada konflik keagamaan dalam negeri.
“Kita harus bisa menyelesaikan persoalan-persoalan, kita bisa mengawal bersama-sama, karena itu saya katakan, peran daripada majelis-majelis agama dan secara khusus peran dari kelompok cendekiawan dari kalangan majelis-majelis agama itu menjadi sangat diperlukan keberadaannya,” tuturnya.
“Jangan sampai ada sekecil apapun bisa mengganggu kerukunan ini. Nah tugas intelektual cendekiawan menjadi penting dalam rangka merumuskan semua aspek itu,” pintanya.
Menanggapi permohonan Pengurus KCBI, Wapres akan menghadiri acara Musyawarah Nasional (Munas) KCBI, sepanjang waktunya tidak bersamaan dengan kegiatan kenegaraan yang harus dihadiri.
“Mudah-mudahan saya kalau tidak ada acara yang saya tidak bisa meninggalkan, Insya Allah saya akan membuka acara Musyawarah Nasional KCBI ini,” ucapnya.
Menutup arahannya, Wapres berharap agar Munas tersebut dapat melahirkan keputusan-keputusan untuk mendukung kemajuan Indonesia dan Sejahtera.
“Saya doakan mudah-mudahan Musyawarah Nasionalnya bisa berjalan dengan baik dan bisa menghasilkan nanti putusan-putusan baik dalam menyangkut kerukunan, menyangkut masalah penyiapan SDM, maupun dalam rangka pemulihan ekonomi nasional untuk kita menuju Indonesia Maju dan Indonesia Sejahtera,” harapnya.
Wapres juga memberikan apresiasi terhadap terbentuknya kembali KCBI yang diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran dalam pemberdayaan ekonomi nasional khususnya UMKM.
“Saya yakin nanti banyak pikiran-pikiran yang bagus yang bisa merespons pertumbuhan, perkembangan ekonomi nasional kita terutama pemberdayaan ekonomi kecil UMKM itu,” ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum WALUBI S. Hartati T. Murdaya berharap Wapres dapat menghadiri Pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) KCBI yang akan diselenggarakan di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat pada Rabu, 10 November 2021. Hartati menjelaskan kegiatan Munas tersebut bertujuan untuk bersama-sama menghadapi tantangan, membantu pemerintah dalam melakukan upaya pemulihan ekonomi nasional, khususnya dengan cara membangun satu sistem untuk membantu para pengusaha buddhis.
“Mudah-mudahan dengan kehadiran Bapak Wakil Presiden membuat mereka semakin bangga, dan membuat saya semakin mudah untuk mengajak, merapatkan barisan,” harapnya.
Sebagai informasi, Musyawarah Nasional KCBI akan digelar untuk menetapkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga serta mengesahkan Ketua Umum Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia Periode 2021-2024.
Hadir pula dalam audiensi tersebut, Murdaya Widyawimarta Po, Penasehat Munas KCBI Karuna Murdaya, Ketua Panitia Munas KCBI B. Dhammavuddho, Wakil Ketua Panitia Munas KCBI Eric Fernardo, serta Pengurus KCBI Rudy Sumanto, Jandi Mukianto, Budiharto Hasbun, Walubi Yandi, Romo Asun, Esther Setiawati, dan Budiharto Hasbun.
Sementara Wapres didampingi oleh Plt. Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi dan Staf Khusus Wapres Bambang Widianto. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar