Duta Nusantara Merdeka | Dubai, Uni Emirat Arab
Saat ini, Paviliun Indonesia telah menerima lebih dari 150.000 pengunjung. Menyajikan berbagai tema mingguan yang memuat aneka potensi Indonesia dalam bidang perdagangan, pariwisata, dan peluang investasi membuat Paviliun Indonesia selalu diramaikan pengunjung dari seluruh penjuru dunia. Ditambah lagi aneka pameran produk lokal dan pertunjukkan budaya khas Indonesia yang selalu menarik hati setiap pengunjung Expo 2020 Dubai.
Di minggu kelima ini menjadi kesempatan bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh untuk menyajikan berbagai potensi yang dimiliki. Aceh merupakan provinsi yang terletak di bagian paling Barat Indonesia. Hal ini membuat Aceh menjadi tempat yang dekat dan mudah dijangkau oleh negara-negara ASEAN dan Timur Tengah. Aceh juga memiliki potensi untuk peluang investasi yang menjanjikan.
Seperti yang diketahui, Aceh telah menyederhanakan regulasi penanaman modal untuk menarik minat investor. Regulasi ini diwujudkan mengingat berbagai potensi yang dimiliki Aceh, mulai dari luas total area sebesar 5.677.081 ha dan terbagi menjadi tiga bagian, yakni area perkebunan, hutan, hingga industri. Selain Sumber Daya Alam yang kaya, Aceh juga memiliki SDM yang berkualitas. “Kami telah menyederhanakan regulasi penanaman modal dengan Qanun Nomor 5 tahun 2018 tentang penanaman modal.
Penyederhanaan ini dilakukan sebagai wujud inovasi dari pemerintah dalam rangka menarik minat investor di Aceh. Mengingat Aceh memiliki empat sektor potensial mulai dari agroindustri, pariwisata, energi dan infrastruktur, hingga zona perkembangan bisnis,” tutur Ir. H. Nova Iriansyah, MT., Gubernur Provinsi Aceh. Sabtu (30/10)
Demi memaksimalkan potensi tersebut, Pemerintah Provinsi Aceh terus melakukan berbagai pembenahan mulai dari infrastruktur, komoditas yang berkualitas, SDM yang bertalenta, hingga iklim bisnis yang mendukung. Upaya Pemerintah Provinsi Aceh dalam dalam membangun ekonomi kerakyatan dan menyongsong Indonesia Emas 2045 diperkuat melalui pengembangan sektor pariwisata dan perdagangan.
Berbagai potensi ini akan ditampilkan pada forum bisnis dalam kurun waktu empat hari, terhitung dari tanggal 30 Oktober hingga 2 November 2021. Terdapat 10 topik yang menarik mengenai potensi pariwisata yang menjadi peluang investasi dan aneka komoditas yang menjadi potensi perdagangan. Forum Bisnis ini akan diisi oleh pemateri mulai dari Gubernur Aceh, Kepala Pusat Promosi Investasi Aceh, hingga Kepala Sabang Free Trade Zone. Forum bisnis ini akan bertempat di Business Lounge Paviliun Indonesia.
Pada sektor pariwisata, Pemprov Aceh berfokus untuk melanjutkan pengembangan kawasan pariwisata Pulau Banyak, sebagai potensi destinasi pariwisata baru bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara. Seperti yang diketahui, Pulau Banyak yang terletak di Kabupaten Aceh Singkil akan dikembangkan menjadi kawasan pariwisata mewah mengingat kawasan tersebut memiliki potensi sebagai tempat liburan untuk para selebriti dunia.
Potensi pariwisata lain yang ditampilkan adalah mulai dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe, Taman Industri Ladong, Sabang Free Trade Zone (FTZ) Resort dan Lapangan Golf di Lhoknga, Aceh Besar.
Sedangkan di sektor perdagangan, Pemprov Aceh mendorong komoditas andalannya, yakni Kopi Arabika Gayo, untuk kian bersaing di pasar internasional dengan membukakan pintu peluang promosi perdagangan internasional. Potensi perdangan lainnya yang turut ditampilkan mulai dari komoditas tuna asap, kopi charcoal, minyak nilam (patchouli oi), saos tomat murni, dan Aceh tamiang.
Produk lokal khas Aceh juga turut ditampilkan dalam rolling exhibition. Aneka produk tersebut merupakan produk UMKM yang telah terkurasi dan siap ekspor. Aneka produk tersebut mulai dari home décor mulai dari peralatan dapur dan rumah tangga. Kemudian pada industri fesyen, ada aksesoris, tas tangan, hingga busana muslim yang fashionable. Di sisi lain, pada industri makanan dan minuman akan menyajikan olahan kopi gayo dan rempah-rempah khas Aceh yang dikemas dengan apik. Selain itu, aneka kosmetik mulai dari parfum hingga essential oil juga turut ditampilkan.
“Dengan menampilkan berbagai potensi yang dimiliki Aceh, mulai dari pariwisata, perdagangan, hingga pameran produk lokal ini dapat membuka jalan untuk peluang investasi pada perhelatan Expo 2020 Dubai. Mengingat letak geografis Aceh yang strategis dan memiliki aneka SDA hingga SDM yang berkualitas. Kami, Pemerintah Provinsi Aceh akan terus mengedepankan inovasi dan menyajikan potensi bangsa yang berkualitas untuk Indonesia hingga dunia demi masa depan yang lebih baik,” tutup Ir. H. Nova Iriansyah, MT., Gubernur Provinsi Aceh.
Asal tahu saja, Selain forum bisnis dan rolling exhibition, Aceh juga akan menampilkan pertunjukkan budaya yang menggambarkan kekayaan budaya Indonesia yang beragam. Pertunjukkan budaya tersebut akan dibalut oleh aneka tarian dan musik tradisional asli dari Aceh. Seperti halnya “Piasan Raya” yang artinya “pameran yang megah”. Pertunjukkan ini sekaligus juga merepresentasikan Paviliun Indonesia dan Perhelatan Expo 2020 Dubai yang terbesar di dunia. (Tha/Lak)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar