Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Pemerintah Indonesia terus mengupayakan peningkatan peran industri halal agar dapat berkontribusi lebih besar untuk pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini membutuhkan keterlibatan aktif masyarakat dalam mendukung penggunaan produk halal. Untuk itu, perlu adanya literasi masyarakat untuk mendorong akselerasi industri halal di Indonesia.
“Dengan meningkatnya literasi dan edukasi diharapkan penggunaan produk halal akan meningkat,” ucap Wapres saat membuka Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-8 yang diselenggarakan di Istana Wakil Presiden Jakarta secara hybrid, Rabu (27/10/21).
Wapres menuturkan adanya beberapa upaya lain yang dapat dilakukan secara masif untuk mengedukasi masyarakat, seperti meningkatkan kesadaran dan ketertarikan masyarakat terhadap industri dan produk halal.
“Upaya lainnya adalah penguatan awareness, interest, dan aktivasi masyarakat dilakukan secara masif,” tuturnya.
Lebih jauh, Wapres mengungkapkan bahwa industri keuangan syariah telah menjadi pilihan gaya hidup, sehingga dapat diterapkan oleh seluruh lapisan masyarakat karena sifatnya yang inklusif.
“Ekonomi dan keuangan syariah bersifat inklusif, diperuntukkan bagi semua masyarakat Indonesia maupun global, bahkan telah menjadi lifestyle sebagai pilihan kebutuhan hidup,” jelasnya.
Menurut Wapres untuk memperkuat industri halal diperlukan juga dukungan institusi pembiayaan syariah yang kuat. Berdasarkan data Global Islamic Financial Report (GIFR) tahun 2021, saat ini Indonesia berada di peringkat 1 dari yang sebelumnya di peringkat 2.
“Hal ini menunjukkan bahwa lembaga pembiayaan syariah di Indonesia telah menunjukkan kinerjanya,” ujar Wapres.
Menutup sambutannya, Wapres memberikan apresiasi kepada partisipan penyelenggara ISEF di tahun ke-8 yang secara konsisten mengikuti event tahunan ini.
“Apresiasi dan penghargaan saya sampaikan kepada Bank Indonesia, para menteri, pimpinan lembaga, para pegiat ekonomi dan keuangan syariah, serta masyarakat yang turut berperanserta atas penyelenggaraan acara ISEF yang konsisten setiap tahun,” pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo melaporkan perkembangan hasil dari perluasan edukasi ekonomi syariah kepada masyarakat yang terus meningkat.
“Hasil edukasi yang semakin luas secara berjamaah, tahun ini menunjukkan peningkatan literasi masyarakat terhadap ekonomi syariah dari 16,3% menjadi 20,1%,” papar Perry.
Selain itu, Perry menyitir data Indonesia Halal Market Report 2021 yang menyantumkan peluang perdagangan dan investasi industri halal di Indonesia, salah satunya yaitu peluang perdagangan internasional produk halal Indonesia yang diperkirakan mencapai 5,1 dolar AS per tahun.
“Penerbitan Indonesia Halal Market Report 2021 memaparkan peluang-peluang perdagangan dan investasi industri halal di Indonesia. Berdasakan estimasi, perdagangan internasional produk industri halal Indonesia dapat menyumbang 5,1 dolar AS per tahun,” jelasnya.
Turut hadir secara virtual Wapres ke-10 dan 11 M. Jusuf Kalla, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, serta duta besar negara sahabat.
Sementara, Wapres didampingi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, dan Ketua OJK Wimboh Santoso. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar