Duta Nusantara Merdeka | Dubai, Uni Emirat Arab
Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang telah diakui dunia. Motif batik menyiratkan suatu pesan, dan kerap disebut-sebut sebagai wadah untuk bercerita melalui seni yang dituangkan dalam setiap simbol, warna, dan goresan canting.
Pada perhelatan Expo 2020 Dubai, Indonesia menggunakan momentum ini untuk menceritakan kekayaan biota laut yang dimiliki Indonesia. Sebagai negara kepulauan dengan 70% wilayah Indonesia adalah lautan, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati laut yang luar biasa, lebih dari 8.500 spesies ikan, 555 spesies rumput laut, dan 950 spesies biota terumbu karang.
“Motif pada batik dulunya merupakan sebuah simbol yang digunakan oleh para pengrajin sebagai bentuk rasa syukur kepada alam dan manusia. Kami membawa batik dengan motif biota laut yang bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur masyarakat Indonesia atas anugerah kekayaan alam bawah laut yang kita miliki. Jika dilihat, warna biru pada motif batik ini menggambarkan lautan, sedangkan simbol ikan, terumbu karang, dan rumput laut menggambarkan kekayaan biota laut Indonesia,” kata Siti Zunaiyah Budiarty, pengrajin batik yang hadir di paviliun Indonesia. Sabtu (23/10)
“Kehadiran kami di Expo 2020 Dubai merupakan momentum yang luar biasa dan melalui demo batik biota laut, kami juga ingin mengajak dunia untuk mencintai laut dan membangun kehidupan yang berkelanjutan untuk masa depan generasi-generasi mendatang,” ujar Sulthan Muhammad Yusa, Plt. Kepala Divisi Lembaga Kemasyarakatan & Civil Society, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Selain itu, kata Sulthan, Batik biota laut yang dipamerkan kepada pengunjung Expo 2020 Dubai dibuat menggunakan inovasi bio wax parafin - yang digunakan sebagai pengganti lilin parafin berbasis minyak bumi mentah untuk melukis motif batik. Produk yang terbuat dari minyak sawit mampu memberi warna yang lebih cerah dan tajam pada setiap kain. Warna-warna yang dihasilkan mulai dari merah, biru muda, hingga cokelat tua dan muda.
"Dan yang pasti, Produk ini tentu lebih ramah lingkungan karena limbah yang dihasilkan dapat mudah terurai kembali ke alam. Minyak sawit juga sudah teruji dapat menghasilkan produk ramah lingkungan dan terbarukan. Selain bio wax parafin, BPDPKS juga memamerkan serangkaian produk berbasis kelapa sawit termasuk lilin aromaterapi, dan hand sanitizer sawit," pungkasnya. (Tha/Lak)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar