Ketua Panitia deklarasi dan pelantikan pengurus PDNI yaitu Dr. Dermawan Waruwu yang laporannya dibacakan langsung oleh Dr. Sun Theo CL Nduru bahwa anggota PDNI yang tercatat sampai saat ini berjumlah 88 orang. Jumlah pengurus PDNI yang dilantik pada hari ini berjumlah 41 orang yang berdomisili di seluruh Indonesia serta berasal dari berbagai displin ilmu dan agama.
Deklarasi ini dihadiri oleh Dewan Pembina, Kepala Daerah, anggota DPR, DPRD, Tokoh Masyarakat Nias, Rohaniawan, masyarakat Nias, dan beberapa tamu undangan lainnya yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Selanjutnya, Deklarasi dibacakan oleh Dr. Talizaro Tafona’o yang dilanjutkan dengan pembacaan sejarah pembentukan PDNI oleh Dr. Liyus Waruwu. Dalam penyampaian sejarah ini terungkap bahwa PDNI memiliki kerinduan dan cita-cita untuk mengembangkan potensi Kepulauan Nias sesuai kompetensi dan keahlian para Doktor tersebut.
Pelantikan pengurus PDNI dilakukan oleh salah seorang Dewan Pembina yaitu Prof. Dr. Ir. Arwin Sabar, M.S. Ketua umum PDNI terpilih pada Periode I (Pertama) Tahun 2021 – 2024 yaitu Dr. Dermawan Waruwu, M.Si. Dalam Surat Keputusan (SK) Dewan Pembina yang dibacakan oleh Dr. Alpius Sarumaha tertulis nama-nama Badan Pengurus Harian, antara lain: Dr. Dermawan Waruwu, M.Si (Ketua Umum); Dr. Ir. Syukur Rahmat Gulo, M.Th (Wakil Ketua Umum I); Dr. Alpius Sarumaha, S.H., M.H (Wakil Ketua Umum II); Dr. Liyus Waruwu, M.Th (Sekretaris Umum); Dr. Suardin Gaurifa, M.Th (Wakil Sekretaris Umum I); Dr. Dian Rahmani Putri Zalogo, S.S., M.Hum (Wakil Sekretaris Umum II); Dr. Talizaro Tafona’o, M.Pd.K (Bendahara Umum); Dr. Dorkas Orienti Daeli, M.Th (Wakil Bendahara Umum I); dan Dr. Kasianus Telaumbanua, S.H., M.H (Wakil Bendahara Umum II). Selain itu, nama ketua-ketua departemen, antara lain: Dr. Sun Theo C.L. Ndruru, M.Si (Ketua Departemen Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian); Dr. Hadirat Manao, S.H., M.H (Ketua Departemen Sosial Budaya); Dr. Nimerodi Gulo, S.H., M.H (Ketua Departemen Hukum dan HAM); Dr. Marinus Waruwu, M.Pd (Ketua Departemen Pelatihan dan Ketenagakerjaan); Dr. Diyurman Gea, S.Kom., M.M (Ketua Departemen Teknologi, dan Informasi); dan Dr. Taosige Wa’u, M.Si (Ketua Departemen Kewirausahaan).
Dr. Dermawan Waruwu dalam pidato pertamanya berjudul “BERGERAK SENYAP, PDNI JADI BERKAT” memiliki makna bahwa PDNI bukanlah organisasi yang bersifat eksklusif atau ajang kesombongan, melainkan PDNI menjadi wadah untuk melakukan karya nyata bagi pengembangan potensi Kepulauan Nias.
PDNI terpanggil untuk melayani sesamanya melalui keahlian sesuai bidang keilmuan masing-masing. Visi organisasi ini adalah mewujudkan masyarakat Kepulauan Nias yang berdaya saing di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Visi ini dijabarkan dalam empat Misi utama yaitu Pertama, mendorong penyiapan seluruh potensi Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mengelola Sumber Daya Alam (SDA) yang terdapat di Kepulauan Nias melalui penelitian dan pengabdian; kedua, berpartisipasi dalam percepatan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM); ketiga, menjalin kerja sama dengan pemerintah dan atau lembaga masyarakat untuk mencapai tujuan kemajuan daerah di Kepulauan Nias, keempat, mendorong revitalisasi adat istiadat di Kepulauan Nias.
Dalam penjelasan Ketua Umum bahwa PDNI menjadi servant-leadership bagi semua orang, secara khusus masyarakat Kepulauan Nias. Hal ini tercermin pada logo dan bendera yang didesain secara kreatif, inovatif, dan milenial yang bermakna:
1. Logo PDNI berbentuk spektrum warna khas Nias yang terdiri dari hitam, merah, dan kuning serta simbol tiga bintang dengan tangan mengangkat topi toga.
2. Spektrum warna hitam bermakna peradaban yang kuat.
3. Spektrum warna merah bermakna berani dan berjiwa pejuang.
4. Spektrum warna kuning bermakna kesejahteraan.
5. Simbol Tiga Bintang bermakna telah mencapai puncak.
6. Tangan mengangkat topi toga bermakna sukacita dalam meraih cita-cita.
7. Bendera PDNI berbentuk persegi panjang dengan warna dasar putih dan logo terletak di tengah yang mencerminkan ketulusan dan kemurnian hati dalam mengembangkan potensi Kepulauan Nias. Pada intinya, PDNI bergerak tulus, ikhlas, dan senyap yang bertujuan untuk menjadi berkat bagi semua orang.
Dalam wadah ini, para Doktor diuji untuk memberikan kontribusi keilmuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kepulauan Nias. PDNI tidak bertujuan untuk menjadi pesaing pemerintah daerah atau lembaga manapun, melainkan PDNI bertujuan untuk menjalin kemitraan dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Kementerian, dan berbagai instansi untuk bersama-sama memajukan Kepulauan Nias. PDNI terpanggil untuk melayani dalam rangka mengoptimalkan potensi SDA dan SDM di Kepulauan Nias.
Menurut Dr. Dermawan bahwa PDNI telah merumuskan berbagai program kerja dalam jangka pendek maupun jangka panjang yang terlihat pada 6 (enam) departemen yaitu Departemen Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian; Ketua Departemen Sosial Budaya; Departemen Hukum dan HAM; Departemen Pelatihan dan Ketenagakerjaan; Departemen Teknologi, dan Informasi; dan Departemen Kewirausahaan. Tentu saja departemen-departemen ini akan terus berkembang sesuai kebutuhan organisasi serta kebutuhan masyarakat Kepulauan Nias.
Peran pendidikan sangat penting dalam rangka memajukan SDA maupun SDM di kepulauan Nias. Oleh karenanya, PDNI akan berupaya untuk menemukan berbagai beasiswa pendidikan, di samping juga melaksanakan riset/penelitian serta pengabdian masyarakat untuk dapat meningkatkan taraf pendidikan di Nias.
Selain itu, PDNI juga bergerak di berbagai sektor ilmu pengetahuan, teknologi dan sosial-budaya, serta mendidik para pemuda untuk menumbuhkan jiwa kemandirian, wirausaha, serta mampu menciptakan lapangan kerja di tanah sendiri. Kehadiran PDNI diharapkan dapat meningkatkan kemampuan untuk menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi seluas-luasnya untuk kesejahteraan masyarakat Nias pada umumnya dan masyarakat Indonesia secara umum.
Sementara itu, Ketua Forum Kepala Daerah se-Kepulauan Nias (Forkada) yang sekaligus sebagai Bupati Nias Utara, Bapak Amizaro Waruwu, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kondisi Kepulauan Nias yang secara umum masih sangat sederhana dan lapangan kerja yang terbatas.
Adanya kecenderungan generasi muda untuk meneruskan pendidikan di luar daerah, bahkan keinginan untuk mencari pekerjaan dan hidup di luar daerah. Ada dua hal yang perlu mendapat perhatian, yakni pertama, Sumber Daya Manusia, dan yang kedua, yang sangat penting adalah kurangnya sumber dana untuk meningkatkan potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada. Potensi sumber daya alam masih sangat tertinggal pengelolaannya.
Presiden Jokowi mengakui bahwa Nias memiliki dua potensi utama yakni perikanan dan pariwisata. Oleh karenanya, diharapkan para Doktor dapat menyumbangkan kerja sama, gagasan, hasil karya penelitian untuk memajukan Kepulauan Nias. Masyarakat Nias bangga memiliki para Doktor yang tergabung dalam PDNI dengan keilmuan yang berbeda-beda.
Kehadiran PDNI menjadi kekuatan yang dahsyat luar biasa bagi kemajuan Nias. Saran Bupati: agar membuat riset yang menghimpun permasalahan dan menawarkan solusi atas masalah tersebut. Bupati mengundang para kandidat Doktor untuk melaksanakan penelitiannya langsung di tanah Nias.
Melalui kebersamaan, kekompakan, kita bersama pasti bisa mewujudkan kemajuan untuk Nias. Bupati mengucapkan selamat atas dilantiknya fungsionaris PDNI, mari terus bersatu dan bersama untuk kemajuan Nias.
Mewakili Dewan Pembina PDNI yang sekaligus sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Nias Barat, Prof. Dr. Fakhili Gulo, menyampaikan bahwa sore hari ini adalah kesempatan yang berbahagia bagi seluruh Doktor yang tergabung dalam PDNI dan juga seluruh hadirin.
Perkumpulan Doktor Nias Indonesia diharapkan dapat menjadi wadah aspirasi, secara khusus bagi masyarakat Nias, maupun masyarakat lainnya. Menjadi perkumpulan yang berbahagia dan membahagiakan.
Prof. Fakhili mengingatkan bahwa sifat dasar Doktor sangat idealis dan berdasarkan kebenaran. Namun demikian kebenaran bukanlah untuk dipaksakan melainkan untuk dikabarkan.
Jadi marilah membuka diri untuk bekerja sama dengan Pemerintah, dengan menyatukan perspektif dengan diskusi dan komunikasi yang sangat baik dan instensif untuk bersama-sama memberikan kemajuan baik bagi diri sendiri, organisasi dan juga bagi pihak-pihak lain; bagi Kepulauan Nias dan bagi Indonesia.
Mengakhiri pidatonya, Dr. Dermawan yang berdomisili di Kota Denpasar – Bali dan Dosen Universitas Dhyana Pura Bali mengatakan bahwa ingatlah selalu PDNI saat merindukan perubahan dan pengembangan Kepulauan Nias.
"Hal ini bertujuan agar Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah serta lembaga terkait lainnya dapat memberdayakan atau menjalin kerja sama dengan para Doktor yang tergabung dalam PDNI untuk membangun dan mengembangkan Kepulauan Nias," pungkasnya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar