Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Emiten pemasuk batubara PT Dwi Guna Laksana Tbk ("DWGL" atau"Perseroan") berhasil membukukan pendapatan Rp1,07 triliun hingga periode 30 Juni 2021 atau naik dari pendapatan Rp749,80 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya.
"Sedangkan, beban pokok pendapatan melesat menjadi Rp984,79 miliar dari Rp659,34 miliar tahun sebelumnya," kata Herman Fesikhin, Direktur Utama DWGL saat Public Expose di Jakarta. Senin (30/08)
Bahkan, kata Herman, Laba kotor turun menjadi Rp81,71 miliar dari laba kotor Rp99,46 miliar tahun sebelumnya.
Begitu juga, Laba operasional diraih Rp58,44 miliar turun dari laba operasional Rp65,73 miliar tahun sebelumnya.
"Alhasil, Rugi yang diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp10,41 miliar dari laba Rp31,29 miliar tahun sebelumnya," ungkapnya.
Dari sisi aset, ujar Herman, Total aset perseroan mencapai Rp851,62 miliar hingga periode 30 Juni 2021 atau naik bila dibandingkan dengan total aset Rp703,67 miliar hingga periode 31 Desember 2020.
Asal tahu saja, Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini telah disetujui Penawaran Umum Tanpa Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) dengan menerbitkan Saham baru pada nilai nominal sebesar Rp100,- dengan harga pelaksanaan 90% dari rata-rata harga penutupan perdagangan saham Perseroan sejak tanggal 30 Juni 2021 sampai dengan tanggal 4 Agustus 2021 yaitu Rp174,-.
Dan yang pasti, Seluruh dana hasil Penambahan Modal setelah dikurangi biaya-biaya digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka meningkatkan kegiatan usaha Perseroan dan Entitas Anak.
"Di tahun 2021, Perseroan akan berusaha mencapai volume pasokan ke PLN dengan 4 juta ton per tahun dalam 2 tahun kedepan diikuti memperluas penetrasi pasar domestik dan menjajaki peluang untuk ekspor batubara serta melakukan efisiensi biaya terhadap bidang usaha lainnya yang belum berkontribusi positif," pungkasnya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar