PT Bentoel Internasional Investama Tbk ("RMBA" atau "Perseroan") emiten rokok berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp2,29 triliun hingga periode 31 Maret 2021 atau turun bila dibandingkan dengan pendapatan Rp4,07 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
"Sedangkan laba kotor menjadi Rp269,23 miliar atau turun bila dibandingkan dengan laba kotor Rp501,15 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya," kata Steve Pore, Presiden Direktur RMBA dalam Public Expose di Jakarta. Jum'at (02/07)
Bahkan, kata Steve, Penurunan beban operasi Perseroan menjadi Rp210,07 miliar dari Rp475,42 miliar membuat laba usaha diraih Rp59,16 miliar atau naik bila dibandingkan dengan laba usaha Rp25,73 miliar.
Alhasil, ungkapnya, Perseroan membukukan rugi bersih mencapai Rp 7,10 miliar atau turun bila dibandingkan dengan rugi bersih pada Maret 2020 Rp 43,29 miliar.
Dari sisi aset, ujar Steve, Total aset per Maret 2021 mencapai Rp 11,48 triliun atau turun 7,91% bila dibandingkan dengan pada akhir Desember 2020 yang sebesar Rp 12,46 triliun.
Pada Tahun 2021, tambah Steve, Perseroan akan meningkatkan nilai rokok tradisional dan menstimulasi indera generasi dewasa baru dengan inovasi, produk kelas dunia dan produk dengan risiko lebih rendah.
Selanjutnya, Perseroan akan meningkatkan kapabilitas ekspor untuk mendukung program Pemerintah dan mengembangkan sumber daya manusia Indonesia yang berkelas dunia.
"Perseroan berharap Pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan serta regulasi yang berimbang bagi seluruh pemangku kepentingan, mengingat saat ini industri tembakau membutuhkan waktu untuk melakukan recovery atas penurunan penjualan yang cukup signifikan," pungkasnya.
(Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar