Jadi petugas layanan Dukcapil harus super duper sabar. Sudah layanannya full gratis, masih dirusak netizen pula. Bandingkan dengan layanan di perbankan, semuanya serba berbayar tapi masyarakat malah hepi.
Itulah lintasan pemikiran Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh, ketika berbicara soal tingginya harapan masyarakat terhadap Dukcapil, satu-satunya instansi yang memberikan layanan administrasi kependudukan dan pemanfaatan datanya untuk memudahkan pelayanan publik.
Dirjen Zudan mengibaratkan upaya memenuhi harapan masyarakat itu, seperti mengisi air yang tidak pernah penuh di gelas. Berapa pun volume gelas diisi, airnya tak pernah penuh karena gelasnya bertambah tinggi.
Sebaliknya, ketika air di gelas meluber akan memberi dampak trickle down effect atau efek menetes ke bawah kepada masyarakat sekelilingnya.
"Harapan masyarakat terhadap layanan Dukcapil terus meningkat. Dulu layanan Adminduk itu berbayar, sekarang diberikan gratis. Dulu layanan Adminduk hanya di kantor Dinas Dukcapil. Sekarang layanan diberikan jemput bola langsung mendekati masyarakat yang membutuhkan. Bahkan bisa diajukan dari rumah secara online sehingga warga bisa mencetak sendiri dokumennya dengan kertas HVS biasa," papar Dirjen Zudan Arif Fakrulloh, Kamis (1/7/2021).
Contoh konkret yang menggambarkan betapa melimpahnya stok pil sabar petugas Dukcapil, adalah ketika menghadapi rundungan komika @TretanMuslim yang terus nyinyir.
Tretan yang kelahiran Bangkalan, Madura, dan kini tinggal di Tangerang Selatan, memposting di akun IG dan Twitter-nya dan mengaku kesulitan mengakses web Dukcapil Kota Tangerang Selatan (Tangsel) untuk mengurus KTP-el baru. Pria bernama asli Aditya Muslim ini mengakses lewat ponsel.
"Sebenarnya saya gak ada masalah dengan negeri ini, tapi begitu ngurus KTP baru, suruh fotocopy ini itu, bolak balik, pas dateng suruh daftar online, pas online websitenya SAMPAH, call centre ditelpon ga ada yang angkat, ya ada yang salah dengan negeri ini, lebih baik dukcapil kasih ke Microsoft," kicau Trestan, Selasa (29/6/2021).
Dalam database Dukcapil, nama Aditya Muslim tercatat data kependudukannya sejak 2010, dan update data terakhir dan dicetak menjadi KTP-el pada 2013.
Menjawab Tretan, sebuah akun Tiktok @zainusman.com kemudian memposting video tutorial berjudul Balas Cuitan Tretan.
"VT ini utk membuktikan benar tidaknya web dukcapil tangsel gak bs buat ketik isi nama dll #tretanmuslim #dukcapiltangsel #ktp #dukcapil," tulis @zainusman.com.
Lewat videonya, Zain memperagakan mengakses web Dukcapil Tangsel memakai laptop.
"Hasilnya tidak ada masalah, lancar2 saja. Kemungkinan masalah terjadi saat akses web pake HP," tulisnya sembari memberikan jalan keluar, "Solusi: 1. Akses pake laptop; 2. Download aplikasi."
"(Kalau) pake Hape: memang benar seperti yang dibilang Tretan gak bisa ketik-ketik nama. Jadi nya kaya otomatis namanya salah ketik muncul huruf-huruf yang gak kita ketik. Pake laptop: normal2 aja..," kata Zainusman saat dihubungi via WA.
Kadis Dukcapil Kota Tangerang Selatan Dedi Budiawan, saat dihubungi Tim Media Dukcapil mengatakan, kesulitan yang dihadapi @TretanMuslim hanya lantaran tidak mau baca SOP (standar operating procedure).
"Mau daftar online di web pakai HP atau PC gak bisa jika browser nya bukan Mozila Firefox, cuma itu. Ratusan yang kesulitan karena gak tau dan gak mau baca SOP, tapi mau bertanya. Begitu kami hubungi dan berita tau semua beres lancar. Pakailah browsernya mozila firefox," kata Debu, panggilan panggilan akrabnya.
Debu menjelaskan, pihaknya sudah menghubungi @TretanMuslim via Direct Message (DM) namun yang bersangkutan belum juga menjawab.
"Kami jelaskan secara normatif saja bahwa segala sesuatu ada SOP-nya. Jika ada kesulitan web kami 24 jam dalam 7 hari nonstop siap terima pengaduan," kata Debu.
Sabar tingkat dewa
Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh, akhirnya turut menengahi. Meskipun dia tahu anak buahnya di-bully, Zudan tetap memerintahkan agar KTP Tretan segera dicetak dan diserahkan kepada yang bersangkutan. Di benaknya memberikan layanan yang membahagiakan masyarakat adalah kredo yang tak bisa ditawar-tawar lagi.
"Semua datanya sudah ada, tolong segera dicetak," kata Zudan dan segera ditindaklanjuti Kadis Debu.
Setelah KTP-nya jadi dan dinotifikasi kepada pelawak tunggal berkebangsaan Indonesia ini, dirinya pun kembali nge-twit begini:
"Karena kemaren ngurus KTP Irlandia ribet, maka akhirnya saya memutuskan pindah WNI dan mengurus KTP menjadi warga negara Indonesia."
"Saya suka ngurus KTP di Indonesia karena masih menggunakan banyak foto copy, dimana ini bentuk kepedulian terhadap pengrajin kertas dan juga masih menghormati kebudayaan leluhur. Kalo terlalu elektronik dan online itu terlalu kebarat-baratan."
"Alhamdulillah prosesnya cepat dan tidak ribet, jadi kalo ada yg blg birokrasi di Indonesia ribet itu adalah fitnah. Proses KTP saya cepat ini krn memang disini serba mudah, bukan krn akun saya verified. Terimakasih."
Begitulah, petugas Dukcapil dengan kesabaran tingkat dewa terus mengisi gelas yang airnya tak pernah penuh, karena gelasnya bertambah tinggi. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar