Penyederhanaan perizinan berusaha dilakukan dengan tetap mengutamakan aspek khasiat, keamanan, dan mutu obat yang akan dikonsumsi oleh masyarakat sepanjang Siklus Hidup Produk.
Badan POM mendukung berbagai upaya dalam mempersiapkan ketersediaan obat dalam kondisi pandemi COVID-19, antara lain dengan percepatan registrasi obat dan produk biologi (PB) melalui upaya penyederhanaan persyaratan untuk melakukan registrasi dalam skema Emergency Use Authorization (EUA) , dengan tetap mempertimbangkan risiko dan manfaat serta dilakukan. dibuat kembali jika didapatkan data baru.
Selama masa pandemi, Badan POM telah memberikan 20 (dua puluh) persetujuan EUA obat dan vaksin seperti Vaksin Covid-19, Coronavac, Covid-19 Vaccine AstraZeneca, Favipiravir, dan Remdesivir. Badan POM terus mengawal keamanan obat beredar termasuk vaksin dalam kondisi darurat, salah satunya dengan melakukan pemeriksaan langsung ke sarana distribusi vaksin dan menerbitkan pedoman pengawasan obat dan vaksin pasca EUA.
Kondisi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung dan menjadi fokus pemerintah untuk dapat menanggulanginya, menjadi sebuah tantangan tersendiri dalam konsultasi layanan publik, pembinaan maupun bimbingan teknis, mengingat pertemuan dan layanan tatap muka sangat dibatasi. Menyikapi hal tersebut dan sejalan dengan era transformasi digital, Badan POM terus memantau dalam penyelenggaraan pelayanan publik melalui pemanfaatan teknologi/digitalisasi.
Dengan hal tersebut dan dalam rangka mendorong Hari Pelayanan Publik Internasional yang jatuh pada tanggal 23 Juni 2021, Badan POM menyelenggarakan Forum Pelayanan Publik Terpadu Badan POM di Bidang Obat Sepanjang Product Life Cycle selama satu pekan yang dimulai pada tanggal 21 Juni 2021 sampai dengan 25 Juni 2021.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tema “Sinergisme dengan Semangat Melayani Masyarakat Pada Masa Pandemi Covid-19”.
Kegiatan yang dilaksanakan terdiri dari Desk Konsul Registrasi Obat : Sinergisme Pelayanan Publik dengan Semangat Melayani Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19; PENA SISOBAT(Peluncuran dan Pengenalan Sistem Informasi Standar Obat) dan Sosialisasi Regulasi Terkini di Bidang Obat; SMART GMP (Sepekan Melayani Asistensi Regulatori Terpadu GMP); PASTI CDOB (Pekan Asistensi regulaSi TerkaIt CDOB); Pelayanan Mantap di Era Digital (Refreshment Pelayanan AHP, SKI, dan Iklan Obat di Era Digital Dalam Rangka peningkatan Kepatuhan Pelaku Publik Usaha).
Kegiatan ini akan dilaksanakan serentak di beberapa kota dimana terdapat banyak pelaku usaha di bidang obat, diantaranya Jakarta, Semarang, Surabaya, Depok dan Bekasi, sehingga diharapkan mampu memudahkan pelaku usaha berinteraksi langsung dengan Badan POM untuk mendapatkan informasi terkait pelayanan publik di obat.
Pada kesempatan ini juga dilakukan pemberian penghargaan /apresiasi bagi pemangku kepentingan yang memiliki komitmen dalam penyelenggaraan program pemerintah dan/atau pengembangan obat di Indonesia. Selain itu, untuk menjawab tantangan di era digital dan mendukung kemudahan komunikasi di masa pandemi, diluncurkan One Service Consultation Program melalui layanan live chat pada subsite sertifikasicdob.pom.go.id, otomatisasi respon dengan robot whatsapp , dan notifikasi kepada PBF sebagai reminderpengajuan perpanjangan Sertifikasi CDOB.
Pada kesempatan ini juga secara resmi Kepala Badan POM meluncurkan beberapa buku berjudul Buku Pengelolaan Vaksin Covid-19 di Fasilitas Pelayanan Kefarmasian, Buku Seputar Karakteristik dan Mutu Vaksin Covid-19, dan Buku Serba Serbi Obat di Era New Normal .
Melalui kegiatan Forum Pelayanan Publik Badan POM di Bidang Obat Sepanjang Siklus Hidup Produk tersebut diharapkan pelaku usaha dapat memanfaatkan pelayanan publik yang optimal yang diselenggarakan oleh Kedeputian I untuk lebih memahami standar dan persyaratan serta memperoleh izin dari BPOM.
Badan POM akan terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pembinaan dengan inovasi budaya inovatif, adaptif dan solutif. Pasti dalam menyusun kebijakan dan langkah, Badan POM sangat terbuka terhadap masukan dan informasi dari seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat. Oleh karena itu kegiatan ini diharapkan dapat menjadi wadah komunikasi dan berbagi , sehingga Pelaku Usaha dapat menyampaikan masukan dan kendala terkait Badan POM di bidang obat, tutup Kepala Badan POM. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar