"Hal ini dikarenakan adanya penurunan suku bunga investasi dan adanya penurunan hasil underwriting. yang disebabkan oleh adanya akumulasi klaim banjir pada awal tahun 2020 dan anomali klaim dari risiko- risiko yang relatif rendah yang mengakibatkan besarnya klaim retensi sendiri," kata Direktur Utama BVIC Ahmad Fajar dalam Public Expose usai Rapat Umum Pemegang saham Tahunan (RUPST) di Jakarta. Jum'at (11/06)
Disisi lain, kata Ahmad Fajar, Liabilitas Perseroan mengalami kenaikan sebesar 29.25% dari tahun sebelumnya sebesar Rp138,10 milyar, hal ini karena adanya hutang reasuransi yang jatuh tempo di bulan Desember 2020.
Asal tahu saja, Modal tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 5,36 % menjadi sebesar Rp184.25 milyar dari tahun sebelumnya sebesar Rp186,33 milyar, hal ini dikarenakan adanya pembayaran Dividen untuk tahun buku 2019 sebesar Rp13,87 milyar.
Dari sisi aset, Ahmad Fajar mengaku, Aset Perseroan bertumbuh sebesar 3.34 % menjadi sebesar Rp322.34 milyar dari tahun 2019 sebesar Rp284.17 milliar.
"Dan yang pasti, Perseroan akan melakukan ekspansi di tahun ini, untuk memperluas lini bisnis dan fokus meningkatkan pelayanan digital untuk nasabah. Untuk saat ini fokus pada pengembangan internet banking dan mobile banking," pungkasnya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar