PT Samindo Resources Tbk ("MYOH" atau "Perseroan") membukukan pendapatan sebesar US$173,47 juta hingga 31 Desember 2020 atau turun 31,82% secara tahunan (yoy) dibandingkan dengan pendapatan sebesar US$254,45 juta pada periode yang sama di tahun 2019.
"Penurunan pendapatan ini membuat laba bersih Perseroan pada tahun 2020 tercatat sebesar US$22,50 juta atau turun 13,66% secara tahunan (yoy) dibandingkan dengan laba bersih US$26,07 juta pada periode yang sama di tahun 2019," kata Ahmad Zaki, Sekretaris Perusahaan MYOH dalam Public Expose di Jakarta. Jum'at (28/05)
Menurut Ahmad, pendapatan Perseroan pada tahun 2020 ditopang wasted removal dan produksi batubara sebesar 71%, selanjutnya coal hauling sebesar 28% dan drilling 1%.
Disamping itu, kata Ahmad, Hambatan utama di tahun 2020, karena melambatnya aktivitas perekonomian akibat pandemi Covid-19 turut berimbas pada permintaan energi, terutama pada minyak bumi dan batubara.
Tak cuma itu, lanjut Ahmad, Perseroan juga berusaha sebaik mungkin untuk memaksimalkan kondisi tersebut dengan meningkatkan efisiensi dan efektifitas.
Bahkan, Ahmad menekankan, Salah satu upaya menjaga kegiatan operasional dilakukan melalui mengistirahatkan beberapa alat berat yang kinerjanya kurang maksimal serta melakukan perawatan mandiri pada alat berat yang dimiliki.
"Asal tahu saja, untuk meningkatkan kinerja Perseroan, Kami sedang giat mencari klien baru atau proyek baru. Selain itu, Kami juga berharap harga batubara yang tinggi bisa sustain (berkelanjutan)," pungkasnya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar