PT Trisula International Tbk ("TRIS" atau "Perseroan"), emiten integrated apparel provider, membukukan total penjualan sebesar Rp1,14 triliun pada tahun buku 2020, dengan kontribusi pendapatan yang berimbang antara ekspor dan lokal.
Santoso Widjojo selaku Direktur Utama TRIS menjelaskan, Perseroan beserta entitas anaknya terdorong untuk melakukan diversifikasi produk
dengan memberdayakan divisi Research and Development dalam melakukan inovasi produk sesuai dengan kebutuhan pasar selama pandemi, seperti produk Alat Pelindung Diri (baju hazmat dan masker non-medis), seragam tenaga medis, dan pakaian fungsional. Produk-produk ini kami pasarkan di pasar lokal maupun internasional.
"Selain itu, Perseroan juga terus mengembangkan penjualan melalui e-commerce sebagai upaya mengatasi kendala penurunan trafik akibat PSBB. Oleh karena itu, kami yakin di masa mendatang TRIS akan mampu meraih kinerja yang lebih baik lagi," kata Susanto dalam keterangan tertulis. Senin (26/04)
Sejalan dengan pandangan ke depan, kata Susanto, terkait nilai saham, TRIS berencana untuk melakukan pembelian kembali saham (buyback saham) yang akan diajukan persetujuannya pada RUPSLB tanggal 27 Mei 2021 mendatang, karena harga saham Perseroan saat ini belum mencerminkan nilai atau kinerja yang sesungguhnya, dan potensi kinerja saham di masa mendatang sejalan dengan perbaikan kondisi ekonomi nasional dan internasional.
Asal tahu saja, lanjut Susanto, menutup tahun 2020, TRIS membukukan penjualan bersih sebesar Rp1,14 triliun atau terkoreksi sebesar 22,82% YoY dengan kontribusi pendapatan lokal sekitar 50% dan pendapatan ekspor sekitar 50%.
Menurutnya, Pendapatan lokal TRIS ini didukung oleh anak usaha, yaitu PT Trisula Textile Industries Tbk (“BELL”), sedangkan untuk pendapatan ekspor mayoritas dihasilkan dari entitas anak, yaitu PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing dan PT Trimas Sarana Garment Industry.
"Meskipun kondisi pandemi di 2020 memberi tekanan yang tinggi bagi Perseroan, namun jika dilihat dari Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan, TRIS tetap bisa mencetak hasil positif sebesar Rp11,9 miliar," ungkapnya.
Oleh karena itu, tutur Susanto, di tahun 2021, Perseroan akan terus meninjau dan meningkatkan efisiensi biaya operasional serta fleksibilitas terhadap kapasitas produksi, sehingga dapat memberikan kontribusi positif terhadap Laba Perseroan.
"Disisi lain, sinergi antara entitas anaknya akan terus dimaksimalkan agar dapat meningkatkan inovasi, fleksibilitas, efisiensi sehingga menghasilkan kinerja yang lebih baik, serta menjadi lebih tangguh dalam menghadapi tantangan bisnis akibat pandemi Covid-19 yang masih berjalan sampai dengan saat in," pungkasnya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar