Emiten pertambangan bijih besi (Fe) dan Galena PT Kapuas Prima Coal Tbk ("ZINC" atau"Perseroan") memperoleh restu dari para pemegang saham untuk melakukan proses peminjaman dana sebesar-besarnya Rp1,6 Triliun melalui pihak perbankan. Aksi Perseroan tersebut diputuskan melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Kamis (22/04) di Jakarta.
"Menurut rencana, dana hasil pinjaman tersebut akan digunakan sebagai modal untuk percepatan peningkatan kapasitas produksi ZINC, yang di mana selain untuk produksi timbal dan seng, Perseroan juga berencana untuk melanjutkan produksi bijih besi untuk dijual di dalam negeri," kata Padli Noor selaku Direktur ZINC.
Pada tahun ini, kata Padli, Perseroan akan fokus pada bisnis inti dan menambah kapasitas penambangan dan produksi untuk meningkatkan kinerja. Selain itu, Perseroan optimis kinerja akan terus tumbuh seiring dengan pemulihan ekonomi setelah adanya vaksinasi Covid-19.
"Kami optimis kinerja tahun ini akan lebih baik dari tahun 2020. Hal ini didorong dengan dengan adanya peningkatan harga komoditas, serta peningkatan permintaan akan konsentrat timbal dan seng dari berbagai negara. Sehingga dengan demikian diharapkan harga komoditas akan stabil, dan penjualan untuk komoditas tersebut juga dapat terus meningkat," ungkap Padli.
Asal tahu saja, lanjut Padli, dalam RUPSLB Perseroan telah menunjuk Bapak Drs. Bambang Ghiri, SE, MBA, MH. sebagai Komisaris Independen yang baru, menggantikan Alm. Bapak Wilmar Marpaung SH., yang wafat pada Desember 2020.
"Tak cuma itu, Kami senang Bapak Bambang bergabung sebagai Komisaris Independen Perseroan yang baru. Beliau merupakan seorang profesional, dimana beliau akan membantu dan mengawasi dari sisi Good Corporate Governance (GCG) Perseroan ke depan," pungkasnya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar