TNI AL melibatkan unsur udara Pesawat CN-235 MPA untuk turut membantu pencarian korban kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC yang jatuh pada sabtu pekan lalu di Perairan antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Pesawat CN-235 MPA merupakan jenis pesawat patroli maritim sayap tetap (fixed wing) yang dilengkapi perangkat Forward Looking Infra Red (FLIR) Star Safire 380HD. Selain itu, Pesawat yang digunakan Skuadron Udara 800/Patroli Maritim yang bermarkas di Lanudal Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur ini memiliki radar dengan kemampuan mendeteksi objek diatas permukaan laut.
Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada I) Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid K, S.E., M.M., yang secara langsung memimpin pencarian di lokasi mengatakan bahwa pelibatan pesawat CN-235 Patmar ini dimaksudkan untuk mengamati permukaan di area jatuhnya Pesawat Sriwijaya JT 182.
"Dengan kondisi arus yang terus berubah seperti yang ada di lokasi saat ini, ada kemungkinan serpihan-serpihan yang muncul dipermukaan terbawa arus, sehingga diperlukan pengamatan dari udara untuk melakukan pendeteksian," kata Pangkoarmada I dalam keterangan tertulis kepada media. Kamis (14/01)
"Apabila ada temuan dan hal-hal yang perlu dipastikan, selanjutnya tim pengamat udara akan berkomunikasi dengan anggota SAR dipermukaan untuk memastikan hasil pengamatan tersebut," pungkasnya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar