"Sedangkan total pendapatan turun menjadi Rp1,19 triliun dari Rp1,28 triliun dan beban naik menjadi Rp1,05 triliun dari Rp995,10 miliar dan laba sebelum pajak penghasilan turun menjadi Rp136,36 miliar dari laba sebelum pajak penghasilan tahun sebelumnya Rp277,92 miliar," kata Presiden Direktur PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk, Indra Baruna saat Public Expose di Jakarta. Rabu (16/12)
Selain itu, kata Indra, Total aset perseroan mencapai Rp20,2 triliun hingga periode September 2020 turun dari total aset Rp20,73 triliun hingga periode 31 Desember 2019.
Selanjutnya juga disampaikan, Saat ini perseroan masih tercatat menjadi satu-satunya Perusahaan Asuransi Umum Nasional yang memiliki International Rating A- (Excellent). dari A.M Best selama 5 tahun berturut-turut.
Bahkan, tambah Indra, di tengah kondisi pandemi global yang disertai badai resesi, Perseroan tetap mencatatkan neraca kinerja yang positif dengan perolehan laba tahun berjalan konsolidasian sebesar Rp 235,08 milyar, diiringi dengan pencapaian premi secara konsolidasi Rp 4,57 triliun dan hasil underwriting konsolidasi Rp 388,41 milyar.
Adapun, sambungnya, tingkat Risk Based Capital (RBC) Perseroan adalah sebesar 368%, jauh di atas ketentuan batas minimum OJK sebesar 120%.
"Asal tahu saja, Kami akan tetap konsisten untuk menjalankan 3 fokus strategi perseroan sejak dilakukannya Initial Public Offering (IPO) pada 2018 lalu, yakni Optimalisasi bisnis korporasi & komersial, Membangun dan Mengembangkan bisnis ritel dan Perluasan bisnis reasuransi," pungkasnya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar