Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) & Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK) bersama ini menyatakan seruan moral, keprihatinan, dan penyesalan kami atas tragedi pembakaran pos pelayanan warga gereja di Dusun Lewinu, desa lemba tonga, paloli, kabupaten sigi, Sulawesi Tengah.
"Selain itu, Kami mengecam dengan sangat penganiyaan yang di lakukan oleh orang tak dikenal (OTK) yang telah menghilangkan nyawa secara mengenaskan di Dusun Lewinu tersebut, pada Jumat (27/11) sekitar pukul 10.00 wit," kata KH. Ir. Iqbal Sulam, Ketua Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan dalam keterangan tertulis. Selasa (01/12)
Atas kejadian tersebut, kata Iqbal, kami dari Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) yang tergabung bersama Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK) menyatakan pernyataan sebagai berikut :
Pertama, Menyatakan perasaan dukacita dan Simpati mendalam terhadap korban dan keluarganya serta seluruh warga masyarakat yang terdampak. Bersama keluarga yang berduka, kita berdoa agar Tuhan yang maha kuasa memberi penghiburan bagi keluarga yang berdukacita dan saudara-saudara yang meninggal diberikan tempat terbaik di sisinya.
Kedua. Mengecam keras segala tindakan kekejaman, kebencian dan teror yang tidak manusiawi, karena merupakan pelanggaran hukum dan hak asasi manusia.
Ketiga. Memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada warga masyarakat terdampak yang dengan cepat telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian serta pemerintah kabupaten Sigi dan Provinsi Sulawesi Tengah sebagai langkah penanganan peristiwa ini serta perlindungan bagi seluruh warga masyarakat.
Keempat. Mengharapkan pemerintah dan kepolisian kabupaten Sigi Sulawesi Tengah segera mengungkap pelaku tindakan keji ini, menindak sesuai hukum dan prosedur yang berlaku, serta mengusut dan membasmi jaringan-jaringan kejahatan ini, juga terus meningkatkan langkah antisipatif terhadap gerakan radikalisme dan terorisme yang masih ada sampai saat
ini, agar peristiwa yang terjadi di Lewinu, lemba tonga tidak terulang kembali dan
Kelima. Menghimbau kepada seluruh lembaga keagamaan beserta seluruh umat dan masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi , menjaga kerukunan, persaudaraan dan keutuhan NKRI, serta menyerahkan penanganan maÅŸalah ini kepada pihak yang berwenang.
"Terkait hal diatas, Kami mengajak seluruh lembaga keagamaan beserta seluruh tokoh Agama, umat dan masyarakat untuk bekerja sama membangun jejaring keamanan dan koordinasi dalam upaya mencipatakan keamanan di NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45, dalam semangat
Bhineka Tunggal Ika," pungkasnya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar