PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA atau Perseroan) berencana menerbitkan Obligasi Konversi (convertible bond) melalui Rights Issue atau Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD).
ASSA akan menawarkan sebanyak 600 juta Obligasi Konversi bersifat zero coupon yang bisa ditukar dengan saham baru setelah 7 tahun sesuai dengan prospektus yang diterbitkan.
Setiap pemegang 453 saham lama ASSA yang tercatat pada 7 Januari 2020 berhak memperoleh 80 HMETD saham baru, dimana setiap satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak satu Obligasi konversi pada harga pelaksanaan yaitu Rp 750,- per saham.
Jumlah dana yang akan diterima ASSA dari aksi korporasi ini adalah sebesar Rp 450 miliar, yang akan digunakan untuk pelunasan pinjaman bank, serta untuk pengembangan usaha anak Perseroan.
Prodjo Sunarjanto, selaku Presiden Direktur ASSA mengungkapkan, 51,5% dana yang terkumpul ini nantinya akan digunakan untuk pengembangan usaha anak Perseroan seperti PT Tri Adi Bersama (Anteraja), PT Adi Sarana Logistik (Titipaja), dan lainnya, serta sebagai modal untuk mendirikan anak usaha bidang reparasi elektronik (Fixaja).
"Sedangkan sisanya yaitu 48,5% lainnya akan digunakan untuk pelunasan pinjaman bank Perseroan," kata Prodjo dalam keterangan tertulis kepada media. Kamis (12/11)
Adapun, tutur Prodjo, penukaran dari Obligasi Konversi menjadi saham dapat dilakukan sejak tanggal Emisi hingga sebelum tanggal jatuh tempo Obligasi Konversi yaitu 7 tahun kemudian pada tanggal 20 Januari 2028.
Bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya, lanjutnya, maka kepemilikan sahamnya akan terdilusi maksimal sebesar 15,01% setelah periode PMHMETD. Dalam hal ini IFC (International Finance Corporation) akan bertindak sebagai pembeli siaga yang akan mengambil bagian atas obligasi konversi yang tidak diambil oleh para pemegang saham Perseroan dalam pelaksanaan PMHMETD ini.
Menurut Prodjo, IFC (anggota World Bank Group) yang telah melakukan due diligence selama 1 tahun terhadap ASSA merupakan lembaga keuangan internasional yang menawarkan layanan investasi, penasehat, dan manajemen aset untuk mendorong pembangunan sektor swasta di negara-negara berkembang.
Lebih lanjut, Prodjo menjelaskan bahwa Obligasi Konversi ini diterbitkan dengan tanpa bunga (non-interest bearing), Bila Obligasi Konversi tidak dikonversi menjadi saham pada saat jatuh tempo, maka ASSA wajib melunasi Nilai Pokok Obligasi Konversi ditambah dengan Yield to Maturity sebesar 3,5% per tahun, ditambah 1% dari Nilai Pokok Obligasi Konversi pada saat tanggal jatuh tempo.
Untuk diketahui, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah memberikan peringkat A- untuk Obligasi Konversi ini.
Sementara itu, tambah Prodjo, hingga Semester I-2020 Perseroan mencatatkan kinerja positif dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 29,58% atau sebesar Rp 1,4 triliun, naik dibandingkan pada periode yang sama ditahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 1,08 triliun.
"Kedepannya, ASSA akan terus mengoptimalkan operasional dan memperkuat bisnis lelang (JBA) serta terus mengembangkan inisiatif end-to-end logistic melalui Anteraja dan Titipaja (efullfilment) untuk melengkapi transformasi bisnis ASSA," pungkasnya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar