PT Tirta Mahakam Resources Tbk (“TIRT” atau Perseroan), emiten yang bergerak di bidang Industri dan penjualan kayu lapis dan produk‐produk kayu sejenis, terus berupaya untuk dapat bertahan menghadapi tantangan Covid‐19. Saat ini Perseroan sedang gencar dalam menjual stock barang jadi dan setengah jadi. Adapun barang setengah jadi ini meliputi Sawntimber dan Veneer, sedangkan barang jadi meliputi Plywood, Barecore, Blockboard, Polyester Plywood, dan Polyester Blockboard. Hingga Kuartal II‐2020, penjualan barang setengah jadi sebanyak 1.864 m3 dan penjualan barang jadi sebanyak 17.793 m3 dengan total penjualan TIRT, yaitu Rp143,86 Miliar.
Djohan Surja Putra selaku Presiden Direktur PT Tirta Mahakam Resources Tbk, mengatakan “Saat ini kami menghentikan sementara aktivitas produksi dengan tetap memantau perkembangan pandemi Covid‐19, serta melihat proyeksi permintaan dalam beberapa bulan ke depan.
"Oleh karena itu, saat ini kami fokus pada penjualan stock yang ada untuk barang jadi dan setengah jadi. Sampai akhir bulan Juni 2020 jumlah stock barang jadi sekitar 12.000 m3 dan stock barang setengah jadi sekitar 188 m3,' kata Djohan saat webinar. Jum'at (28/08)
“Dalam upaya menggenjot penjualan stock barang jadi dan setengah jadi ini kami melalui tim pemasaran akan lebih gencar dan memikirkan strategi yang tepat,” lanjut Djohan. Strategi pemasaran perlu dikaji kembali dengan melihat kondisi pasar dikarenakan adanya pandemi Covid‐19 mengakibatkan distribusi di sejumlah daerah dan negara terhambat. Sebagai contoh terdapat kebijakan lockdown di negara tujuan ekspor Perseroan, seperti Eropa, India, dan terutama Jepang yang menyebabkan penjualan ekspor Plywood mengalami kendala karena turunnya permintaan bahkan pembatalan beberapa pesanan di tahun 2020 ini.
Hal tersebut, tutur Djohan, Yang menyebabkan terkoreksinya penjualan bersih TIRT pada Kuartal II‐2020 sebesar 62,24% atau dari Rp380,94 Miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya menjadi Rp143,86 Miliar. Pada Kuartal II‐2020 laba kotor TIRT minus sebesar Rp214,10 Miliar, menurun dari Rp29,05 Miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
“Saat ini kami sedang merasakan dampak dari pandemi Covid‐19 yang mengakibatkan pengurangan pendapatan pada produk
Perseroan, seperti Kayu Lapis, Polyester, dan Blockboard dengan kontribusi penjualan pada Kuartal II‐2020 untuk Kayu Lapis 71%, Polyester 22%, dan Blockboard 7%. Selain itu, koreksi juga disebabkan oleh penurunan ekspor TIRT ke salah satu negara tujuan utama, yaitu Jepang,” jelas Djohan.
Oleh karena itu, tegasnya, TIRT menyusun strategi‐strategi di tahun 2020 ini, seperti melakukan efesiensi produksi dan menjalin hubungan baik bersama pelanggan dengan memenuhi syarat standar produk yang dimiliki. Disisi lain, dampak pandemi Covid‐19 mengakibatkan pemberhentian sementara Perseroan dengan kontribusi pendapatan 51%‐75%. Hingga bulan Juni 2020 produksi Perseroan sebesar 8.790 m3.
“Saat ini Perseroan masih memantau dengan seksama perkembangan pandemi Covid‐19, serta melihat proyeksi pasar. Diharapkan kondisi dapat kembali normal dan kami dapat terus memproduksi produk kayu‐kayu berkualitas,” pungkasnya.(Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar