Melalui sesi pembelajaran secara virtual yang berlangsung selama 120 menit, total sekitar 250 anak-anak yang dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai kelas, secara interaktif diajak untuk mengetahui proses daur air, mengenal air bersih, serta belajar bagaimana cara menjaga air supaya tetap bersih.
Mizuiku - Aku Cinta Air Bersih adalah program berkelanjutan dari Suntory Jepang untuk mempromosikan kesadaran dan pentingnya air bersih kepada anak-anak agar mereka dapat menjadi agen-agen perubahan dalam usaha pelestarian air bersih. Mizuiku diawali 2004 di Jepang dan hadir di Indonesia pada 2019.
Pada tahun kedua ini, Mizuiku menjalin sinergi dengan Himpunan Penggiat Adiwiyata Indonesia (HPAI) sehingga mendapatkan dukungan dari sekolah-sekolah yang telah mendapat sertifikasi Adiwiyata.
Sri Nuryati, Ketua DPP HPAI, menyampaikan, HPAI berkomitmen untuk membentuk siswa/i maupun tenaga pengajar, memahami pentingnya air, sebagai sumber daya alam utama bagi kehidupan manusia. Kami mendukung langkah-langkah yang dilakukan oleh Suntory Garuda Beverage melalui program Mizuiku untuk memberikan pemahaman tentang air bagi kehidupan, sehingga nantinya anak-anak bisa menjadi agen perubahan lingkungan.
"Kami merasa bangga bisa ikut ambil bagian dalam pelaksanaan FMW dengan mendampingi siswa dan juga bapak dan ibu guru," kata Sri Nuryati dalam keterangan tertulis. Rabu (28/08)
Pada kesempatan yang sama, Ong Yuh Hwang, Chief Executive Officer & President Director, Suntory Garuda Beverage, mengatakan, Sinergi dengan komunitas Adiwiyata di Indonesia menjadi tonggak sejarah yang signifikan bagi program Mizuiku di Indonesia. Kami senang karena Mizuiku kini dapat berjalan selaras dengan program Adiwiyata yaitu Program Pendidikan Berbasis Lingkungan Hidup di Sekolah.
Menurutnya, Dengan penyelenggaraan Mizuiku di sekolah-sekolah yang telah bersertifikasi Adiwiyata maka semakin besar pula antusiasme kami bahwa Mizuiku dapat secara mandiri terus berjalan di sekolah-sekolah tersebut. Kami berharap program Mizuiku bisa memperkaya sekolah dalam upaya implementasi pembelajaran tentang air dan lingkungan.
"Festival Mizuiku Wilayah juga diselenggarakan untuk area Banjarbaru dan Gowa mulai hari ini serta Tangerang dan Sidoarjo pada 29 Agustus mendatang. Total terdapat 18 sekolah Adiwiyata dari enam daerah di Indonesia yang mengikuti FMW, melibatkan sekitar 250 600 anak-anak dan guru untuk setiap wilayah," tegasnya.
Selain itu, tutur Ong Yuh Hwang, Program Adiwiyata merupakan program nasional yang bertujuan mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Sekolah dipilih sebagai tempat pelaksanaan Adiwiyata lantaran sekolah memiliki peran dalam pembentukan nilai kehidupan, khususnya nilai akan kepedulian berbudaya lingkungan hidup.
Berlangsung sejak tahun 2006, kata Ong Yuh Hwang, Program Adiwiyata telah berkontribusi kepada lingkungan dengan pengurangan timbunan sampah, penanaman dan pemeliharaan pohon, pembuatan lubang biopori dan sumur resapan, serta menghemat penggunaan listrik.
Selain melaksanakan program Mizuiku, lanjutnya, Suntory Garuda juga menjalankan komitmen perusahaan untuk memberikan bantuan dengan menyediakan sarana maupun prasarana ramah lingkungan untuk pengelolaan sampah plastik, penghijauan, maupun menyediakan akses air bersih serta sanitasi di sekolah. Hal ini merupakan wujud dari misi perusahaan yakni Create Harmony with People and Nature, dan sejalan dengan komponen program Adiwiyata menurut Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta.
"Pada pelaksanaan fase pertama program edukasi Mizuiku telah sukses dilaksanakan di Gowa, Banjarbaru, Sidoarjo, Jakarta dan Tangerang. Untuk tahun 2020 Suntory Garuda menargetkan Mizuiku bisa melibatkan lebih dari 3.000 siswa maupun guru, sebagai upaya berkelanjutan dalam rangka mempromosikan kesadaran pelestarian air bersih," pungkasnya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar