Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Gerakan Advokat dan Aktivis (GAAS) menggelar Web seminar / zoom meeting perdana yang diikuti oleh 47 orang dari ratusan responden yang menghubungi panitia. Acara berlangsung mulai pukul 16.30 hingga 18.15 sore pada Kamis (20/8) di Grand Cemara Jakarta dimoderatori oleh Reza Hermawan.
Doktor Firman Wijaya SH MH sebagai pembicara pertama dalam Web seminar/zoom meeting yang diadakan Gerakan Advokat & Aktivis berharap siklus politik dalam memilih pemimpin di daerah dapat terselenggara dengan baik.
Pada kesempatan yang sama, Amminudin SE MM dari unsur Aktivis senior menyampaikan harapan agar Pilkada mampu menghasilkan pimpinan yang sesuai harapan rakyat. Yang terjadi selama ini rakyat hanya menerima janji - janji belaka. Tetapi kenyataannya sangat jauh berbeda.
"Untuk itu saya berharap Advokat dan Aktivis memberikan advokasi yang lebih optimal agar hak-hak rakyat terpenuhi dengan baik," tegas Aminuddin saat virtual zoom. Kamis (20/08)
Sementara itu, Rudy Silfa, SH., Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Advokat dan Aktivis (DPP GAAS ) mengatakan, GAAS mendukung penuh pelaksanaan pilkada serentak 2020 dengan catatan Pilkada serentak di tengah Pandemi ini harus dijalankan dengan mengikuti SOP protokol Kesehatan covid-19 yang ketat.
"Disisi lain, GAAS sebagai organisasi independent dalam menghadapi pilkada serentak 2020 di tengah pandemi ini turut mengimbau kepada semua calon dan pelaksana pilkada di setiap tingkatan yang ikut pilkada untuk membatasi pengumpulan massa yang besar," imbuh Rudy saat menghadiri Webinar Perdana dengan tajuk “Mendukung Pilkada Serentak 2020” di kawasan Menteng Jakarta.
“Yang penting, harus diusahakan tidak terlalu banyak massa berkerumun, hal ini demi untuk memutus mata rantai pandemi covid-19,” ungkap Rudy yang didampingi Hans Suta Widya, SH selaku Wasekjen.
Selanjutnya, Arif Ikhsan, Ketua Panitia acara mengungkapkan, Animo peserta cukup tinggi. Terbukti banyak peminat yang terdaftar ke panitia via japri, namun tidak atau kesulitan masuk ke dalam zoom meeting lantaran berbagai kendala.
"Maklumlah zoom meeting merupakan fenomena baru sejak Covid-19 merebak," pungkasnya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar