OPINI
Presiden Kampung Rakyat Indonesia |
Bagaimanakah Nasib Akhyar Nasution
Oleh : Taufik Abdillah, M.Kom.I
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan dilaksanakan secara serentak pada 9 Desember 2020 sudah semakin dekat, walaupun saat ini Pandemi Covid-19 belum berakhir, namun tahapan-tahapan dan proses Pilkada sudah dimulai.
Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Medan sangat menarik untuk diikuti bersama bagi warga Medan, karena dalam Pilkada Kota Medan saat ini kemungkinan akan ada Dua Pasang Calon yang akan bertarung untuk merebut Kursi Nomor Satu di Kota Medan.
Seperti Kita Ketahui bersama bahwa Plt. Walikota Medan Ir. H. Akhyar Nasution, M.Si sudah menyatakan kesiapannya untuk Kembali Bertarung di Pilkada Medan, sehingga Akhyar disebut sebagai Calon Petahana.
Akhyar Nasution Merupakan Kader PDI Perjuangan, Namun dalam Pilkada ini Sudah Dipastikan Akhyar Tidak mendapatkan "Perahu" untuk bisa direkomendasikan sebagai Calon dari PDI Perjuangan.
Walaupun tidak didukung Partainya, Akhyar tetap bisa mencalonkan sebagai Calon Walikota Medan karena Koalisi Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera telah sepakat untuk mendukung Calon Petahana ini untuk kembali Memimpin Kota Medan.
Situasi Politik saat ini di Kota Medan kian menghangat, sebab Calon Walikota Medan yang akan bertarung melawan Akhyar Nasution untuk Merebut Kursi Nomor Satu itu adalah Bobby Afif Nasution yang merupakan Menantu dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Bobby Nasution sudah mendapatkan dukungan dari berbagai Partai diantaranya NasDem, Golkar, PDI Perjuangan, PAN dan Gerindra untuk maju menjadi Walikota Medan pada Pilkada 9 Desember 2020 Mendatang.
Pertarungan Pilkada Walikota Medan ini menjadi perhatian semua pihak, sebab kedua Calon memiliki Pendukung yang cukup kuat, adu strategi dan program menjadi hal yang terpenting untuk bisa memenangkan Pilkada Medan ini.
Munculnya Dua Calon Walikota Medan saat ini Akhyar dan Bobby sangat menyita perhatian publik, karena Dua Nasution ini belum Resmi Menyatakan siapa Pasangan yang mendampinginya sebagai wakil Walikota Medan.
Perihal lain yang masih menjadi perhatian kita semua, dimana saat ini Akhyar Nasution Dilaporkan ke Bareskrim Polri, oleh seseorang berinisial SH, dan melalui kuasa hukumnya Fajri Apriliansyah mengatakan bahwa Akhyar tersangkut Delik Pidana Hak Masyarakat yang memenangkan Perkara hukum.
Laporan tersebut akan membuat Akhyar berurusan dengan hukum, apakah ada kaitannya dengan situasi Politik saat ini, masih kita tunggu bersama keterangan resminya, apakah Akhyar dijadikan Tersangka atau Laporan tersebut hanya sebagai "alarm" buat Akhyar.
Sejenak kita bisa mengkaji bahwa situasi Politik yang dinamis akan terus berubah -ubah sesuai dengan keinginan dan kesepakatan bersama untuk mencapai tujuannya.
Lebih Lanjut kita bisa flashback tentang situasi politik saat Pilkada Gubernur 2018 yang lalu, dimana Calon Petahana H.T. Erry Nuradi Gagal Bertarung karena Situasi Politik terus berubah sehingga Tengku Erry yang saat itu Sebagai Ketua DPW NasDem harus Mendaftarkan Calon Lain yakni Edi Rahmayadi - Musa Rajekshah sebagai Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut.
Begitu Juga Dengan Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur JR Saragih - Ance yang didukung oleh Partai Demokrat dan PKB harus Gagal Bertarung terkait persoalan administrasi, dan Keduanya merupakan Ketua Partai Demokrat dan PKB.
Dari Kajian tersebut mungkin bisa saja kita berasumsi Apakah Nasib Akhyar Nasution Sama Dengan Para Ketua Partai tersebut? Sebab saat ini Akhyar Nasution tidak menjabat sebagai Ketua Partai, bahkan Partainya Tidak Memberikan Dukungan Pencalonan Kepada Akhyar Nasution karena dinilai Minim Prestasi.
Jika Hal tersebut terjadi maka Koalisi Partai Demokrat dan PKS bila tetap ingin bertarung memperebutkan kursi nomor satu di Kota Medan, Maka Koalisi ini harus menyiapkan Calon lain yang bisa Bersaing Melawan Bobby Nasution, jika tidak ada maka Kemungkinan Besar Bobby Nasution Akan Melawan Kotak Kosong, dan pertarungan Pilkada Kota Medan akan Sama Seperti Pilkada Solo. **
*Taufik Abdillah, M.Kom.I
Penulis Adalah Presiden Kampung Rakyat Indonesia
--------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar