Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Asosiasi Panasbumi Indonesia (API) yang didukung oleh Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan & Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM) akan menyelenggarakan kegiatan Digital Indonesia International Geothermal Convention (DIIGC) 2020 yang akan dilaksanakan pada 8 - 10 September 2020 mendatang melalui Platform Aplikasi Zoom bersamaan dengan Pertemuan Ilmiah Tahunan API yang ke 20 Acara ini terdiri dari virtual convention serta program pendukung lainnya yaitu virtual workshop, virtual technical paper, dan virtual field trip. Dengan mengangkat tema The Future is Now: Committing Geothermal Energy for Indonesias Sustainable Development.
Dalam pidato sambutannya, Ketua Pelaksana Digital Indonesia International Geothermal Convention (DIIGC) 2020, Eko Agung Bramantyo menyampaikan bahwa tema The Future is Now: Committing Geothermal Energy for Indonesias Sustainable Development memiliki relevansi baik untuk membantu meningkatkan keekonomian dalam negeri maupun dengan isu global saat ini yaitu pandemi Covid-19 yang mempengaruhi berbagai sektor perekonomian, termasuk energi terbarukan khususnya energi panas bumi.
"Forum DIIGC 2020 sangat penting, karena dalam salah satu program DIIGC yaitu, virtual convention akan membahas dan saling berbagi pengalaman dalam hal-hal yang berkaitan dengan kerangka kebijakan yang attractive terhadap isu global saat ini yaitu pandemi Covid-19, komitmen investasi dari pengembang yang membutuhkan dukungan badan-badan pendanaan," kata Eko dalam keterangan tertulis. Kamis (07/08)
Acara ini juga bersamaan dengan Pertemuan Ilmiah Tahunan API yang ke 20 sehingga para professional bisa mengikuti virtual technical paper presentation, dan peserta convention juga juga diberi kesempatan berkunjung ke lapangan pembangkitan panas bumi Lumut Balai, Sumatera Selatan secara virtual, serta virtual workshop.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum API, Prijandaru Effendi menyampaikan bahwa seperti diketahui bersama Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi besar untuk mengembangkan sumber daya energi panas bumi dan sampai akhir tahun 2019 total kapasitas terpasang sudah lebih dari 2000 MW. Saat ini Indonesia menduduki peringkat kedua didunia setelah Amerika Serikat sebagai produsen energi panas bumi terbesar.
Oleh karena itu, katanya, acara DIIGC ini dapat dijadikan momentum dimana panas bumi di Indonesia dapat Ikut berperan sebagai agenda pembangunan ekonomi berkelanjutan serta membantu meningkatkan keekonomian dalam negeri.
Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) adalah rangkaian kesuksesan dari acara-acara sebelumnya yang telah diselenggarakan sejak tahun 2013 sebagai wadah untuk ikut mendukung maksud tersebut diatas.
Namun dengan isu pandemi Covid-19 global yang terjadi saat ini, kegiatan IIGCE dengan terpaksa diundur sampai tahun depan dan sebagai pengganti untuk tahun ini IIGCE menyelenggarakan Digital Indonesia International Geothermal Convention (DIIGC) 2020. .
"Acara forum geothermal ini akan selalu menjadi forum dan momen besar dalam mempertemukan lembaga pemerintah, pembuat kebijakan, pemangku kepentingan, investor, perusahaan jasa, akademisi, dan pakar industri panas bumi untuk berkumpul bersama, berbagi keahlian dan pengalaman serta perkembangan teknologi terbaru mengenai industri panas bumi," ucapnya.
Sementara itu, Ir. F.X. Sutijastoto M. A. selaku Direktur Jenderal EBTKE, memaparkan pemerintah senantiasa memberikan dukungan bagi pengembangan panas bumi dalam mencapai agenda pembangunan ekonomi berkelanjutan atau sustainable development goal di bidang energi dimana harus dijalankan dengan melibatkan berbagai pihak baik dari segi pemerintah maupun di luar pemerintah harus bersama-sama berkomitmen mengambil langkah-langkah strategis, terukur, dan berkelanjutan khusus nya untuk mencapai target pengembangan panas bumi yang sudah di canangkan sampai dengan tahun 2025.
Kementerian ESDM melalui Ditjen EBTKE terus menjalin komunikasi dengan para pemangku kepentingan, kementerian lembaga terkait, pemerintah daerah, terutama dengan API yang selama ini telah menjadi partner penting dalam pengembangan energi panas bumi.
Disisi lain, Beliau menambahkan, DIIGC 2020 akan meliputi program Virtual Convention, Virtual Technical Paper Presentation (TPC), Virtual Field Trip, dan Virtual Workshop. Program TPC memberikan kesempatan pada para akademisi dan juga profesional untuk mempresentasikan isu-isu teknikal maupun perkembangan teknologi up to date terkait industri panas bumi berdasarkan topik-topik yang mereka pilih termasuk studi kasus.
Selain itu, lanjutnya, kegiatan Virtual Field Trip ke wilayah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Lumut Balai, Sumatera Selatan yang dioperasikan oleh PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) akan menjadi suatu field trip yang unik menjelajahi serta melihat PLTP Lumut Balai secara virtual.
"Disamping Itu akan dilaksanakan juga virtual workshop yang bersertifikasi yang akan menghadirkan para instuktur instruktur yang kompeten yang membahas isu terkini baik teknlogi maupun metode-metode baru terkait pengembangan panas bumi saat ini," pungkasnya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar