Hanya Ada
Di Bumi Indonesia
Sepuluh
Budaya Unik
Dikatakan seagai negara yang kaya akan
kebudayaan ya memang betul Indonesia itu kaya akan beragam budaya. Dikaruniai
beragam suku, budaya, bahasa, kebiasaan dan adat istiadat mengantarkan
Indonesia pada destinasi Wisata Budaya dunia yang kerap kali didatangi oleh
turis Internasional yang hendak menikmati budaya hingga berpartispasi dalam
mempelajari budaya asli sehingga tidak sampai hilang.
Perlu anda ketahui bahwa budaya-budaya yang ada di Indonesia ini merupakan budaya asli dan satu-satunya. Keunikan dari tradisi yang kita miliki tidak dimiliki oleh negara manapun. Inilah yang membuat Indonesia unik! Nah, apa sajakah kebudayaan unik yang hanya ada di Indonesia? Yuk kita lihat ulasannya.
1.
Ritual
Tiwah – Kalimantan Tengah
Ritual ini
dipercaya dan dilaksanakan oleh masyarakat suku Dayak di kalimantan Tengah,
khususnya suku Dayak yang menganut Kepercayaan. Kaharinan. Tradisi ini
merupakan ritual yang bertujuan untuk mengantarkan roh leluhur ke alam baka
dengan cara menyucikan lalu memindahkan sisa jasad mereka dari yang kubur
kesebuah tempat yang dikenal dengan sebutan sandung.
2.
Kebo-Keboan
- Banyuwangi
Tradisi
yang rutin diadakan sekali dalam satu tahun (tepatnnya pada tanggal 10 suro)
ini diadakan di Desa Alasmalang. Singojurun, Banyuwangi. Ritual ini merupakan
gabungan antara upacara untuk meminta hujan saat musim kemarau atau sebagai
ungkapan syukur ketika panen mereka berhasil.
3.
Mapasilaga
Tedong – Toraja
Mapasilaga
Tedong dalam bahasa Indonnesia berarti Adu Kerbau. Kerbau yang diadu merupakan
Kerbau Bule atau Kerbau Lumpur. Kedua kerbau ini akan beradu kekuatan
menggunakan tanduk untuk menjatuhkan lawannya. Tradisi ini diaksanakan dalam
rangka pemakaman leluhur masyarakat Tana Toraja – Sulawesi Selatan.
4. Pasola – Sumba
Tradisi
yang satu ini merupakan bagian dari serangkaian upacara tradisional yang
dilakukan pada bulan Februari atau Maret. Tujuan dari pelaksanaan tradisi unik
ini adalah memohon restu pada dewa agar panen tahun tersebut berhasil. Pasola
merupakan tradisi “perang-perangan” yang dilakukan oleh dua kelompok berkuda
yang terdiri dari lebih dari 100 orang per kelompoknya. Mereka menggunakan
senjata tombak berbahan kayu dengan diameter sekitar 1,5 cm.
5. Dugderan – Semarang
Upacara
Dugderan merupakan tradisi di Semarang yang rutin dilaksanakan pada 1 hari
sebelum bulan puasa. Dugderan meliputi pasar rakyat yang dimuai satu minggu
sebelum Dugderan berlangsung. Ciri khas diadakannya ritual ini adalah warak
ngendok (sejenis binatang rekaan yang berupa hewan bertubuh kambing berkepala
naga, dan bersisik emas).
6. Tabuik – Pariaman
Perayaan
ini merupakan tradisi di Pariaman yang dilaksanakan dalam rangka memperingati
Asyura yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau didaerah pantai Sumatera
Barat. Tabuik adalah istilah untuk mengusung jenazah yang dibawa selama proses
upacara. Upacara melabuhkan tabuik ke laut selalu dilakukan rutin setiap tahun
pada tanggal 10 Muharram sejak tahun 1831.
7. Makepung – Bali
Makepung
dalam Bahasa Indonesia berarti Balapan Kerbau. Tradisi ini bukan sebagai
upacara peringatan perayaan tertentu. Pada awalnya, tradisi ini merupakan
sebuah permainan para petani yang dilakukan di sela-sela kegiatan membajak
sawah saat musim panen. Semakin berkembang dan semakin diminati oleh banyak
kalangan membuat kegiatan iseng-iseng ini menjadi salah satu straksi budaya di
Bali yang cukup menarik perhatian para turis khususnya turis asing hingga kini
tradisi Makepung dilakukan rutin dan menjadi agenda tahunan wisata di Bali.
8. Debus – Banten
Debus
meruupakan salah satu kesenian bela diri yang tujuannya mennunnjukkan kemampuan
manusia yang luar biasa. Tradisi satu ini bisa dikatakan sangat ekstrem, karena
mempertunjukkan bagaimana seorang memiliki kemampuan untuk kebal senjata tajam.
Kebal terhadap air keras, dan segala kemampuan lainnya yang cukup menantang dan
menaikkan adrenalin bagi siapa saja yang menyaksikan. Meskipun dinilai ekstrem,
Debus tetap diperbolehkan dilakukan untuk kepentingan kebudayaan atau upacara
adat.
9. Karapan Sapi – Madura
Bermula
dari keeringnya tanah Madura yang kurang subur untuk lahan pertanian, kini
masyarakat Madura beralih profesi menjaadi nelayan di daerah pesisir dan
beternak sapi. Upacara ini rutin digelar setiap tahun pada bulan Agustus atau
September. Karapan Sapi dilaksnakan setelah Masyarakat Madura sukses menuai
hasil panen padi atau tembakau.
10. Kasada – Bromo
Upacara
Kasada merupakan upacara persembahan sesajen kepada sang Hyang Widhi yang
dilakukan setiap bulan kasada hari ke 14. Upacara ini merupaakan bentuk syukur
masyarakat asli Tengger sekaligus sebagai ,media untuk memminta panen yang
melimpah dan kesembuhan untuk segala macem penyakit. (***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar