Duta Nusantara Merdeka | Jakarta Dalam rangka menyatukan langkah dan konsolidasi Partai Berkarya menuju sukses Pemilu 2024, DPP Partai Berkarya menggelar Konferensi Pers “Menyatukan langkah dan konsolidasi Partai Berkarya menuju sukses Pemilu 2024” pada Rabu, 8 Juli 2020 bertempat di Aula Gedung Granadi Jl. Hr. Rasuna Said Blok X 1 No.Kav. 8-9 Jakarta.
Salah satu isu krusial yang direspon pada rapat tersebut adalah wacana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang diinisiasi sejumlah kader yang mengatasnamakan diri sebagai Presidium Penyelamatan Partai.
Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto), Ketua Majelis Tinggi dan Dewan Pembina Partai Berkarya mengungkapkan, Pihaknya menyayangkan dinamika partai yang berujung pada munculnya gerakan munaslub tersebut. Terlebih, wacana itu hadir di masa pandemi Covid-19.
“Tentu kami menyayangkan dinamika yang tidak produktif dan dipertontonkan seperti ini. Ironisnya mereka ingin menggelar Munaslub, padahal Partai Berkarya belum pernah menggelar Munas sebelumnya,” ujar Tommy dalam arahannya pada Rapat Pleno yang berlangsung di Jakarta.
Lebih lanjut, Tommy mengaku mendapat dukungan penuh dari 30 Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Berkarya yang hadir dalam Rapat Pleno itu, untuk mencabut keanggotaan para inisiator Munaslub.
Sebetulnya, kata Tommy, Saya masih membuka pintu bagi mereka untuk bersama-sama kembali mengembangkan partai. Namun karena DPW sudah mendesak dan setuju, maka saya putuskan untuk mencabut keanggotaan mereka. Hal ini dimungkinkan sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai.
Keputusan pemberhentian nama-nama insiator Munaslub Partai Berkarya sendiri telah dibacakan dan diumumkan langsung oleh Sekretaris Jenderal Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso.
Pada kesempatan yang sama, Sekjen Partai Berkarya Priyo Budhi Santoso mengatakan, Hasil rapat pleno hari ini dan hasil dengar pandangan DPW seluruh Indonesia, serta untuk kepentingan penguatan partai, maka nama-nama yang terlampir (inisiator Munaslub), yang telah merusak citra partai, sesuai keputusan DPP memberhentikan keanggotaan mereka.
“Selanjutnya, DPP juga memutuskan untuk mencabut seluruh hak keanggotaan mereka, dan melarang untuk menggunakan simbol-simbol Partai Berkarya dengan alasan apapun,” pungkas Priyo. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar