Duta Nusantara Merdeka | Kota Medan
Panjangnya permasalahan yang terjadi antara PC IMM Asahan-batubara dan STIHMA menjadi tugas penting yang harus segera diselesaikan bersama, dan kami percaya dan yakin Ayahanda Muhammdiyah Sumatera Utara sosok yang tepat untuk memimpin mediasi tersebut, sehingga kedepannya tidak lagi menimbulkan permasalahan yang semakin rumit dan memuncak. Saya ingin menekankan kembali bahwa Allah berfirman : "Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (ishlah) antara kedua saudaramu itu yang berselisih dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (QS. Al hujurat 49:10)"
Juga didalam Pedoman Hidup Islami Warga Muhammdiyah (PHIWM) tentang kehidupan berorganisasi, poin ketiga dijelaskan "Dalam menyelesaikan masalah-masalah dan konflik-konflik yang timbul di Persyarikatan hendaknya mengutamakan musyawarah dan mengacu pada peraturan-peraturan organisasi yang memberikan kemaslahatan dan kebaikan seraya dijauhkan tindakan-tindakan anggota pimpinan yang tidak terpuji dan dapat merugikan kepentingan Persyarikatan." Ujar Angga Fahmi (Ketua umum IMM Kota Medan)
Kami sudah coba mengikuti permasalahan ini dan mendengar dari beberapa pihak yang ikut berkonflik didalamnya, Herman sakti (Sekretaris Umum) mengatakan sangat prihatin dan mengecam dengan sikap STIHMA yang langsung menskorsing beberapa mahasiswa, menahan beasiswa bidikmisi dan membekukan Komisariat IMM STIHMA lantaran melaksanakan kritikan terhadapnya, tanpa memberikan dahulu peringatan administrasi sebelumnya.
Sehingga sampai memberikan somasi-somasi terhadap sekretaris umum DPD dan kader IMM Asahan melalui kuasa hukum Ketua STIHMA, ini adalah suatu sikap yang kurang tepat dan bijaksana dalam menyelesaikan permasalahan yang ada, ujar Abdul Majid (Bendahara umum) tentunya diantara kedua pihak yaitu IMM dan STIHMA harus saling mengalah dan mengevaluasi diri dengan hati yang bersih demi kebaikan Ortom dan AUM serta nama baik Muhammdiyah dihadapan publik. **
Tidak ada komentar:
Posting Komentar