Agung Santosa |
Duta Nusantara Merdeka | Solo
Sebanyak 30 Wartawan dari Media Online mengikuti Workshop Bahasa Jurnalistik yang digelar Solopos Institute secara virtual dengan aplikasi Zoom, Minggu (21/6).
Workshop Bahasa Jurnalistik dimulai Pukul 09.00 - 12.30 WIB, para peserta diikuti dari berbagai daerah yang terhimpun dalam wadah Perkumpulan Media Online Indonesia (MOI).
Diantaranya Siruaya Utamawan (Ketua Harian DPP MOI), AYS Prayogie (Media HITV, DKI Jakarta), Tata Rusmanto (Media HITV, DKI Jakarta), Cardy Santoso (Media HITV, DKI Jakarta), Muhtar (Media HITV, DKI Jakarta), Achmad Yani (Media HITV, DKI Jakarta), Tito Tania Pratiwi (Media HITV, DKI Jakarta), Rasti Intan Abioga (Media HITV, DKI Jakarta), H. Pasido, SE (Media HITV, DKI Jakarta).
Indra Buana Tanjung, SH (Media HITV, DKI Jakarta), Emita Desyanti (Media HITV, DKI Jakarta), Horas Sianturi, SH (Media HITV, DKI Jakarta), Rossa (Media HITV, DKI Jakarta).
Sulaiman (Gerbang Nusantara News, Gresik Jatim), Supono (File Satu, Banyuwangi Jatim),
Leston Hasibuan (Media Otonomi Indonesia, DKI Jakarta), Nurcahyo Suherman (Cahaya Baru, Surabaya Jatim), Aras (Info Desa News, Blora Jateng)
Heri Purwanto, SE, (Indomitramedia, Lampung), Asih Mintarsih (Koran Cirebon, Jabar), Zainuddin HS, S.Ag (Tiraipesisir, Riau), Nurcahyo Suherman (Cahaya Baru, Surabaya Jatim), Hardiansyah (Palangka News, Palangka Raya Kalteng), Choirul Sholeh (Metro Soerya Surabaya Jatim).
Nanang Maruf (Justice Cyber, Madiun), Hadi (Sinar Pos, Gresik Jatim), Yayuk Sri Wahyuningsih (Drugs News, Surabaya Jatim), Wijianto (Kabar Daerah, Trenggalek Jatim), Supah Effendi (Ankasa, Gresik Jatim), Umar Hayat (Harian Merdeka Post Surabaya Jatim), Agus Redjo Santosa (Taruna News Mojokerto).
Worskhop yang dipandu manajer Solopos Institute, Sholahuddin, menampilkan narasumber, Rahmat Wibisono yang sehari-harinya sebagai redaktur solopos.com
"Kunci menulis berita itu ada tiga, selain isi dan teknik menulis juga yang tidak kalah pentingnya bahasa," ungkap Wibisono yang juga Penguji Magang UKW ini.
Bison, panggilan akrab Rahmat Wibisono yang menyandang predikat Sarjana Arkeologi ini, mengingatkan bila ada keraguan dalam membuat berita seperti kata sambung, awalan, kata depan, maka pedoman membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), supaya bisa memberikan sajian berita sesuai kaidah bahasa yang baku.
Dijelaskan, dalam Uji Kompetensi Wartawan (UKW) nanti, bahasa jurnalistik menjadi materi ke empat yang diujikan, setiap wartawan akan diuji dengan praktek tulis atau kliping berita, untuk membedakan awalan dan kata depan.
Workshop yang berlangsung ganyeng selama 3 jam, diakhiri dengan berbagai pertanyaan dari Riau, Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, seputar boleh tidaknya menggunakan bahasa yang juga mengangkat nama daerah, seperti di Medan.
Sementara itu Ketua Panitia Pelaksana Workshop, Agung Santosa mengatakan kegiatan workshop bahasa jurnalistik, merupakan pembekalan menuju UKW kerjasama DPP MOI dengan Solopos Institute. **
Tidak ada komentar:
Posting Komentar