Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
PT Inocycle Technology Group Tbk ("INOV") adalah emiten pertama untuk produk daur ulang serat staple buatan, yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menghadirkan solusi global untuk masalah lokal, yakni mengubah sampah menjadi sumber daya baru yang telah tersertifikasi aspek environmental, social and governance (ESG) dari The Planet Mark.
Direktur INOV Victor Choi mengatakan, Perseroan mencatatkan kenaikan penjualan 25% dari Rp 395,6 miliar di 2018 ke Rp 494,7 miliar di 2019. Sementara laba tahun berjalan meningkat 40% dari Rp 16,0 miliar di tahun 2018 ke Rp 22,5 miliar di tahun 2019.
"Bisnis inti Inocycle adalah menciptakan nilai- nilai dari limbah plastik PET secara lokal dan mengurangi dampak potensial terhadap pencemaran plastik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau di laut," kata Victor Choi dalam keterangan tertulis kepada media. Kamis (28/05)
Di tahun 2019, ujar Victor Choi, INOV memulai babak baru dalam perjalanannya dengan mencatatkan perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Juli 2019. Sejak saat itu, jumlah saham biasa yang beredar meningkat 50% dari 1,2 miliar di tahun 2018 menjadi 1,8 miliar di tahun 2019.
Dari segi bisnis, lanjutnya, Hasil penjualan di tahun 2019 meningkat secara signifikan pada setiap segment produk INOV. Segmen SF- Staple Fiber menjadi contributor terbesar dengan penjualan Rp 385 miliar (29% yoy), diikuti oleh produk non-woven Rp 63 miliar (20% yoy), perabot rumah Rp 23 miliar (stabil), CF-Carded Fiber Rp 16,5 miliar (21% yoy) dan produk lainnya Rp 7 miliar (24% yoy). Semuanya membukukan kenaikan penjualan 25% dibandingkan dengan tahun 2018.
"Terkait dampak Covid-19 terhadap bisnis INOV, sejauh ini memang permintaan global terganggu, namun kami telah melakukan diversifikasi produk dengan mulai memproduksi masker dan alat pelindung diri (APD) dari polypropylene," pungkasnya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar