Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Politika Research and Consulting (PRC) dan Parameter Politik Indonesia (PPI) merilis hasil Survei nasional yang bertajuk "Proyeksi Politik 2024" menggunakan metode Multistage Random Sampling pada awal Februari 2020.
Rio Prayogo, Direktur Eksekutif Politika Research and Consulting (PRC) mengungkapkan, Pasangan militer-sipil menjadi favorit masyarakat sebagai pemimpin masa depan Indonesia (Capres-Cawapres 2024). Pasangan militer-sipil disukai oleh 30,4 persen responden. Unggul atas pasangan sipil-militer (14,2 persen) dan laki-laki-perempuan (11,5 persen), serta kombinasi lainnya.
"Responden survei sebanyak 2.197 yang tersebar secara proporsional pada 220 desa/kelurahan di seluruh Indonesia. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka (face to face). Tingkat kepercayaan survei ini adalah 95 persen dengan Margin of Error (MoE) sebesar 2,13 persen," kata Rio saat Rilis Hasil Survei di Hotel Gren Alia, Cikini Jakarta. Minggu (23/02)
Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menjelaskan, Penyebutan pasangan militer-sipil sebagai preferensi Capres-Cawapres 2024 menunjukan bahwa kombinasi ini diprediksi menjadi pilihan masyarakat pada Pemilu 2024. Pada kriteria lainnya, responden menekankan aspek keagamaan, namun tidak menekankan aspek kesukuan Capres-Cawapres.
Pada aspek keagamaan, kata Adi, responden menginginkan pasangan Capres Muslim-Cawapres Muslim. Sedangkan pada aspek kesukuan, responden tidak menekankan pada suku tertentu. Sebanyak 60,8 persen menyatakan bahwa Capres-Cawapres boleh dari suku apapun.
Selain itu, lanjutnya, Dalam uji 30 nama, di antara nama-nama yang berlatar belakang militer antara lain Prabawo (17,3 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (5,4 persen) Gatot Nurmantyo (2,0 persen) dan Andika Prakasa (1,3 persen).
"'Sedangkan dari kalangan sipil, Sandiaga Uno menjadi kandidat tertinggi yang dipilih masyarakat dengan jumlah 9,1 persen. Disusul Ganjar Pranowo (8,8 persen), Anies Baswedan (7,98 persen) dan Basuki Tjahaja Purnama (5,2 persen)," pungkasnya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar