Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Balapan Formula E untuk pertama kalinya akan digelar pada Sabtu, 6 Juni 2020, di Sirkuit Monas dan dikontrak selama lima tahun
oleh Jakarta E-Prix, mulai 2020 dan berakhir di 2024.
Dwi Wahyu Daryoto, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (JAKPRO) mengatakan, Kejuaraan ABB FIA Formula E yang digelar di sebuah kota senantiasa menjual icon kota tersebut. Nah, icon paling terkenal di Jakarta adalah Monas.
"Supaya memberi kemudahan kepada masyarakat untuk menontonnya dan dengan harapan mereka lebih banyak datang ke Monas menggunakan kendaraan umum sehingga membantu mengurangi emisi karbon. Itu sejalan dengan kampanye lingkungan bersih yang digelorakan oleh FE," ujar Dwi di sela-sela acara media briefing Formula E di Hotel Novotel Cikini, Jakarta. Jumat (14/2)
Menurutnya, Kajian mendalam telah dilakukan oleh Formula E melalui tim arsitek yang selama ini dikenal sebagai perancang sirkuit-sirkuit balap modern, Tilke Engineers and Architects. Bersama FIA, mereka telah menelaah segala hal dan memastikan bahwa kawasan di sekitar tugu Monas sangat layak untuk dijadikan sirkuit jalan raya kelas dunia.
Selain itu, ujarnya lagi, Pengerjaan akan dilakukan tak lama lagi. Proses sejak pengaspalan, pembuatan pagar, hingga membangun tribun-tribun penonton memakan waktu sekitar tiga bulan. Proses terakhir adalah homologasi atau semacam sertifikasi yang akan dilakukan dan diberikan oleh FIA.
Namun, kata Dwi, Formula E memakai patokan waktu. Di semua event termasuk Jakarta E-Prix nanti, durasi lombanya adalah 45 menit+1 lap. Jadi total sekitar 47 menit. Dalam simulasi yang dilakukan oleh tim perancang Tilke, angka Kecepatannya bisa menyentuh 220 km/jam dengan lokasi sebelum Tikungan 7.
"Menariknya, Akan hadir 24 pembalap dari 12 tim, berasal dari 13 negara, sedangkan bekas pembalap F1 yang ambil bagian di FE antara lain Felipe Massa, Stoffel Vandoorne, Jean-Eric Vergne, Brendon Hartley, dan Pascal Wehrlein," pungkasnya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar